Kemenag Minta Aksi Cabul Pengasuh Ponpes di Trenggalek Tak Digebyah Uyah

Trenggalek (cokronews.com) —— Kepala Kantor Kemenag Trenggalek meminta masyarakat tidak menggebyah uyah atau menilai sama rata pondok pesantren di Trenggalek usai mencuatnya kasus dugaan pencabulan oleh bapak-anak pengasuh ponpes ke 12 santriwatinya. Ditegaskan pencabulan itu dilakukan oknum, tidak terjadi secara sistematis.

“Jangan melakukan framing, generalisasi peristiwa ini atau digebyah uyah kata orang Surabaya. Jadi ini bagian kecil saja,” ujar Kepala Kantor Kemenag Trenggalek, Mohammad Nur Ibadi, Senin (18/3/2024).

Menurutnya, perbuatan cabul yang diduga terjadi hanya di salah satu ponpes di Kecamatan Karangan, Trenggalek. Pelakunya adalah oknum, dan masih banyak ponpes yang tegak lurus menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan agama yang semestinya.

“Kasihan para kiai-kiai, pondok-pondok yang bagus,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya mendukung penuh upaya penegakan hukum yang saat ini tengah dijalankan Satreskrim Polres Trenggalek terhadap kedua tersangka pencabulan yakni M (72) dan anaknya F (37) yang merupakan pengasuh ponpes.

“Kami mendukung penuh, jalankan. Lakukan melalui hukum yang semestinya, jangan pakai ditutup-tutupi,” katanya.

Kementerian Agama juga meminta masyarakat tidak khawatir mengikutkan anaknya untuk menempuh pendidikan pesantren maupun lembaga pendidikan agama.

Saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan terhadap seluruh lembaga pendidikan keagamaan agar ramah terhadap anak dan tidak melakukan kejadian serupa.

Sebelumnya, M dan F ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan terhadap 12 santriwati di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Karangan. Saat ini kedua tersangka telah ditahan di Polres Trenggalek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *