Surabaya, (Cokronews.com) – Akhirnya terungkap, untuk apa sang guru musik, Rochmad Bagus Apryatna alias Roy menggadaikan mobil milik Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya. Setelah membunuh Angeline, Roy menggadaikan mobil itu senilai Rp 25 juta untuk membuat usaha coffee shop di Pacitan.
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Cendy Andries Bastian mengungkapkan hal itu. Hingga saat ini pihak kepolisian masih menganggap bahwa pembunuhan mahasiswi Ubaya itu bermotif ekonomi. Roy sejak sebelum membunuh Angeline memang berniat menggadaikan mobil itu.
“Hasil penyelidikan, motifnya tetap ekonomi. Si tersangka ini, Roy, butuh duit untuk usaha,” ujar Cendy
Sebagaimana disebutkan oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce beberapa waktu yang lalu, Roy memang hendak menggadaikan mobil Angeline untuk membiayai usaha di Pacitan.
BACA JUGA ; Jelang Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Jatim Bersama Ribuan Jamaah Khidmat Ikuti Majelis Sholawat di Malang
Sayangnya, ketika Roy dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, guru musik yang keji itu enggan menyebutkan usaha apa yang hendak dia jalankan di Pacitan. Alasannya, dia memakai uang hasil gadai mobil itu untuk ‘operasional’.
Akhirnya terungkap, usaha apa yang sedang atau akan dijalankan oleh Roy di Pacitan. AKP Cendy menyebutkan bahwa Roy hendak membuat usaha coffee shop serta jual beli mobil.
“Sesuai pengakuan tersangka, dia membuat usaha di daerah Pacitan. Pengakuannya dia bikin usaha coffee shop atau usaha jual beli kopi itu,” kata Cendy seraya memastikan uang hasil gadai tadinya hendak dipakai untuk membiayai usaha tersebut.
Dia juga menyebutkan alasan pelaku kenapa memilih membuka usaha di Pacitan? Menurut Cendy, Roy membuka usaha di Pacitan karena di Kota Seribu Gua itu belum banyak usaha coffee shop seperti di Surabaya.
“Dia ingin di daerah sana, karena sesuai dengan pengakuan tersangka di sana (Pacitan) belum banyak warung kopi. Tidak seperti di Surabaya, Mojokerto, Gresik, kan sudah nlecek (sudah terlalu banyak),” ujarnya.
Kini, usaha Roy di Pacitan itu terbengkalai. Sebab, dia memulai usaha itu dengan berbuat kejahatan. Dia hilangkan nyawa seseorang yang dicintai oleh keluarganya dan ditunggu kepulangannya. Kini Roy harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.