Dinas PPKB Nganjuk Gelar Pembinaan Faskes, Dorong Sinergi Pelayanan KB Berkualitas

Nganjuk ( cokronews.com ) — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Nganjuk menggelar kegiatan Pembinaan Fasilitas Kesehatan (Faskes) pada Kamis (10/4/2025), bertempat di Aula Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk.

Acara ini dihadiri oleh Plt. Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur, dr. Sofyan; Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi; Kepala Bidang Keluarga Berencana, Agus Zainal; serta para tenaga kesehatan dari puskesmas se-Kabupaten Nganjuk.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam mendukung penyelenggaraan program Keluarga Berencana (KB) dan pembangunan keluarga.

Dalam sambutannya, Nafhan Tohawi menyampaikan bahwa program KB merupakan komitmen berkelanjutan yang wajib diberikan kepada masyarakat. “Pelayanan KB bukan hanya sekadar program, melainkan wujud nyata kepedulian kita dalam membangun keluarga yang berkualitas. Tentu hal ini membutuhkan sinergi dan koordinasi yang baik dari semua pihak,” ujarnya.

Nafhan juga menyampaikan bahwa dalam rangka Hari Jadi ke-1088 Kabupaten Nganjuk, akan digelar pelayanan KB di sejumlah perusahaan sebagai bagian dari perluasan cakupan layanan. Kegiatan unggulan di antaranya program vasektomi dengan target 9 akseptor di Klinik DKT yang ditujukan untuk memecahkan rekor MURI, serta bakti sosial KB di berbagai perusahaan seperti SAI-Gondang, Sampoerna-Bagor, dan Mangga Gandeng-Berbek.

Dalam rangka HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada awal Mei, juga akan digelar Safari KB di 20 puskesmas, rumah sakit pemerintah seperti RSD Nganjuk dan RSD Kertosono, serta RS Bhayangkara. Selain itu, Safari KB juga akan digelar pada Juni mendatang dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional dengan melibatkan banyak akseptor dari berbagai wilayah.

Ia juga menekankan pentingnya peran bidan penanggung jawab bidang KB yang tersebar di 41 klinik, rumah sakit, dan puskesmas. Para bidan ini menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan KB yang optimal bagi masyarakat.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan KB yang berkualitas dan merata. “Semoga kerja sama ini terus terjalin dengan baik demi pelayanan yang semakin prima kepada masyarakat,” pungkas Nafhan.

Sementara itu, dr. Sofyan, Plt. Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan materi mengenai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) tahun 2025. Ia menekankan pentingnya pengelolaan program Bangga Kencana yang meliputi sembilan submenu layanan KB, mulai dari distribusi alat kontrasepsi hingga operasional pelayanan seperti IUD, implan, MOW, dan MOP.

“BKKBN menyediakan sekitar 11 jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan masyarakat, di antaranya implan dua batang, satu batang, pil progestin untuk ibu menyusui, pil kombinasi untuk pasangan usia subur, suntik 3 bulan, IUD, kondom, hingga valopering untuk keperluan MOW,” jelas dr. Sofyan.

Ia juga menginformasikan bahwa tahun ini terjadi keterlambatan distribusi alat kontrasepsi suntik akibat efisiensi anggaran. Namun demikian, berdasarkan informasi dari Dinas PPKB Nganjuk, stok alat kontrasepsi suntik masih dalam kondisi aman. “Ini saya apresiasi, karena Dinas PPKB Nganjuk sangat memperhatikan hal tersebut, sehingga para akseptor tidak perlu khawatir,” ungkapnya.

Dr. Sofyan menutup paparannya dengan optimisme, “Insyaallah pada tahun 2026 nanti, kami upayakan tidak akan terjadi lagi keterlambatan stok alat kontrasepsi suntik.” ( Adv )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *