Lafaz Zikir Menggema di Tengah Kepanikan Warga Kala Gempa Guncang Pacitan

Pacitan, (Cokronews.com) – Kepanikan masih tergambar di wajah seorang nenek usai gempa mengguncang rumahnya di Lingkungan Ngampel, Pacitan, Kamis (8/6/2023) tengah malam. Lafaz la haula wala quwwata illa billah terdengar lirih dari nenek bernama Ny Semi itu. Ia bersimpuh di antara tanah yang basah sisa guyuran hujan sembari terus melafazkan zikir.
Ny Semi mengaku kaget saat gempa tetiba mengguncang kediamannya. Saat itu, ia baru saja menutup kios kecilnya. Tetiba, getaran keras dirasakan warga sekitar. Mereka bergegas kabur keluar rumah, tak terkecuali Ny Semi.

Tanpa berpikir panjang, perempuan sepuh itu menuju halaman. Dari bibirnya terdengar wiridan tanpa henti. Pacitan – Kepanikan masih tergambar di wajah seorang nenek usai gempa mengguncang rumahnya di Lingkungan Ngampel, Pacitan, Kamis (8/6) tengah malam. Lafaz la haula wala quwwata illa billah terdengar lirih dari nenek bernama Ny Semi itu. Ia bersimpuh di antara tanah yang basah sisa guyuran hujan sembari terus melafazkan zikir.

Ny Semi mengaku kaget saat gempa tetiba mengguncang kediamannya. Saat itu, ia baru saja menutup kios kecilnya. Tetiba, getaran keras dirasakan warga sekitar. Mereka bergegas kabur keluar rumah, tak terkecuali Ny Semi.

BACA JUGA ; Danrem 083/Bdj Hadiri Pembaretan dan Penutupan Dikjurba Arhanud Abit Dikmaba TNI AD Tahun 2022 (OV)

Tanpa berpikir panjang, perempuan sepuh itu menuju halaman. Dari bibirnya terdengar wiridan tanpa henti. Semi merasakan getaran gempa lebih kuat dari biasanya. Polanya pun agak berbeda. Bukan mengayun, namun bergetar. “Ini tadi bergetar begitu dan ndak lama,” paparnya disusul mengucapkan rapal selawat.

Tak hanya Semi, beberapa tetangganya yang sudah terlelap juga sontak bangun. Ini setelah mereka kaget diguncang gempa. Mereka memilih halaman rumah sebagai tempat mengamankan diri.

“Bapaknya tadi susah saya bangunkan. Saya keluar rumah duluan,” kata Paesah, warga lain.

Data BMKG menyebutkan, gempa M 6,1 terjadi Kamis (8/6/2023) pukul 00.04 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 9.15 LS, 110.69 BT atau 117 kilometer Barat Daya Pacitan, kedalaman 10 kilometer. Stasiun Geofisika Malang mencatat ada lima kali gempa susulan.

“Sementara ada lima kali gempa susulan, setelah gempa pertama 6,1 M, pukul 00.04 WIB,” ujar Kepala Stasiun Geofika Malang. Lima kali gempa susulan tercatat oleh Stasiun Geofisika Malang sampai pukul 00.38 WIB. Ma’muri mengaku, pihaknya terus melakukan pencatatan pasca terjadinya gempa 6,1 berpusat di 9.15 Lintang Selatan, 110.69 Bujur Timur atau 117 km Barat Daya Pacitan. Gempa Pacitan mempunyai kedalaman 10 km itu.

Gempa Pacitan yang terjadi juga banyak dirasakan oleh masyarakat di wilayah Malang. Saat terjadi gempa pertama, lanjut Ma’muri, cukup banyak dirasakan oleh warga di wilayah Malang. Gempa yang dirasakan sebesar III MMI.

“Malang, Kepanjen dan Karangkates yang dirasakan III MMI,” bebernya.

Sementara dari catatan BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG gempa susulan terakhir terjadi pada pukul 00.49 WIB, berkekuatan 3.5 Magnitudo yang berpusat di 99 Km barat daya Pacitan dengan kedalaman 19 Km.

“#Gempa Mag:3.5, 08-Jun-2023 00:49:34WIB, Lok:8.97LS, 110.68BT (99 km Barat Daya PACITAN-JATIM), Kedlmn:19 Km,” cuit @infoBMKG. Tak hanya di Malang, gempa ini juga dirasakan sebagian warga Bojonegoro hingga Tulungagung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *