Kediri, (Cokronews.com) – Tim gabungan Satlantas dan Satsamapta Polres Kediri dengan Polsek Ngasem menggelar razia kendaraan di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Ngasem, Sabtu malam 10 Juni 2023. Sasarannya pengendara yang melakukan aksi balap liar.
Selain itu, Kasatlantas Polres Kediri AKP Firdaus Canggih Pamungkas melalui Kanit Turjawali Satlantas Iptu Budi Winayanto menyatakan, juga menyasar sepeda motor yang tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan berkendara. Termasuk pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas (lalin), seperti tidak memakai helm.
Hasilnya, tim gabungan pengamanan antisipasi balap liar itu mengamankan 16 sepeda motor yang tidak standar dan hendak balap liar. “Razia ini merespons laporan masyarakat. Mereka terganggu balap liar di SLG,” ujar Budi.
BACA JUGA ; Kembangkan Saka Bhayangkara, Polres Madiun Kota Lantik Anggota Baru
Dalam razia sekitar pukul 22.00 itu, ia menambahkan, petugas mengamankan sepeda motor berknalpot brong dan tanpa plat nopol. Razia dan patroli itu dilakukan hingga sekitar pukul 02.00 kemarin. Dari belasan pengendara roda dua yang terjaring razia, mayoritas anak di bawah umur. “Ya seperti itu, masih labil, pengin cari perhatian. Ingin dilihat orang. Setting motor untuk dibuat konten,” jelas Budi.
Bahkan para remaja itu berani menantang polisi. Berteriak-teriak mengejek dengan membleyer (membunyikan mesin motor) keras-keras. Namun saat tertangkap menangis. “Memang seperti itu. Sebelum ditangkap sok-sokan, nantang-nantang. Tapi saat diamankan, nangis dan nggak mengaku. Katanya, hanya ikut-ikutan,” papar Budi terhadap pengendara remaja yang kena razia.
Untuk mengambil motor yang diamankan, pengendara harus mengikuti sidang dahulu. Kemudian, membawa syarat kelengkapan kendaraan. Sekaligus mengganti knalpot brong dengan yang standar pabrikan. “Prosesnya ikut sidang dulu, nanti saat ngambil harus dibikin standar dulu motornya,” terang Budi.
Sementara itu, warga yang tinggal dekat SLG sudah lama resah dengan balap liar di sana. Apalagi aksi tersebut kerap terjadi. “Memang sering. Paling ramai saat malam Minggu,” ungkap Kholifah, 22, pedagang angkringan di SLG.