Gresik. (Cokronews.com) – Sebanyak 24 peserta dari perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti pelatihan Air Bersih dan Sanitasi di balai Diklat PMI Pusat di Gresik, Kamis (21/7/22). Pelatihan yang digelar PMI Jawa Timur ini termasuk di kelompok angkatan pertama dan berlangsung selama tujuh hari. Pelatihan dibuka oleh Ketua Harian PMI Provinsi Jawa Timur, Soebagyo SW didampingi Kepala Markas PMI, Dwi Suyanto,
Dalam sambutannya, Soebagyo menyampaikan, pelatihan yang tergolong baru pertama kali dilaksanakan di Jawa Timur ini diikuti oleh para peserta dari orang-orang pilihan. “Agar bisa ikut di pelatihan ini sebelumnya para peserta harus menjalani tes dasar untuk menentukan layak tidaknya calon peserta ikut. Sebab itu peserta harus serius karena ini ilmu baru,” ungkapnya.
Pelatihan ini sengaja mendatangkan instruktur dari Kota Malang yakni Amirul Yasin yang memiliki sertifikat nasional. Beliau adalah orang pertama yang masuk dalam menangani masalah air bersih dan sanitasi pasca bencana tsunami Aceh. Belajar dari peristiwa erupsi gunung Semeru Lumajang lalu, maka penanganan masalah pengungsi yang berhubungan dengan kebutuhan air bersih dan sanitasi menjadi hal yang harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
BACA JUGA ; Hasil Batik Layak Jual, Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengisi Hari Libur Ikut Pelatihan Batik Ecoprint FKBN
“Saat begitu ada kejadian, maka terjadilah ledakan pengungsian. PMI sudah siap di tempat dengan segala peralatan evakuasi. Tapi di lokasi pengumpulan pengungsi, ternyata air bersih dan sanitasi tidak ada. Kalaupun ada, jumlahnya sangat tidak memadai. Maka kita juga harus siap,” tandas mantan Bupati Ngawi itu.
Soebagyo juga berpesan bahwa tugas utama PMI adalah meliputi kebencanaan, donor darah dan membantu di wilayah konflik. Hal ini sesuai dengan arahan Ketua Umum PMI Pusat Pak JK (Muhammad Jusuf Kalla) ketika pelantikan PMI Jawa Timur lalu, bahkan PMI juga diminta aktif dalam penanganan Covid-19 maupun perubahan iklim.
`Ini bagian dari tanggap bencana dimana PMI harus melakukan pertolongan dengan cepat dan tepat,” tandasnya.
BACA JUGA ; Kelurahan Manyar Sabrangan bersama Puskesmas Mulyorejo Melaksanakan Giat Vaksinasi Di Balai RW 01
Sementara itu, Amirul Yasin, selaku instruktur pelatihan air bersih dan sanitasi juga menambahkan bahwa pelatihan ini di tingkat Provinsi memang baru Jawa Timur yang melaksanakan.
“ Contohnya PMI Malang yang sudah melaksanakan dan hasilnya bagus. Karena itu dalam pelatihan ini lebih banyak praktek lapangan bagaimana membuat sumur, MCK dan sanitasi dengan cepat. `Semua peralatan kami bawa,” kata Yasin.
Dirinya berharap kepada para peserta agar setelah mengikuti pelatihan ini dapat mengembangkan ilmunya saat kembali ke daerah masing – masing. (Arifin)