Blitar Raya, (cokronews.com) —
Puluhan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar memblokir dan menutup pintu masuk pabrik pupuk organik, Senin (29/3/2021).
Aksi warga dipicu adanya bau tak sedap dilingkungan desanya yang ditimbulkan pabrik tersebut. Warga kesal, karena selama ini keluhannya tak dihiraukan oleh pihak pabrik.
“Warga bersepakat untuk menggembok gerbang pabrik, agar tidak ada aktivitas produksi di dalamnya. Mediasi-mediasi yang pernah dilakukan sebelumnya tidak pernah membuahkan hasil,” ujar salah satu warga, Imam Rohadi.
Tak hanya itu, salah seorang warga, Hendri Priono juga mengungkapkan bahwa di area sekitar pabrik juga terdapat sumber air Talang Abang, yang merupakan sumber air bersih warga. namun bisa berbahaya bagi warga apabila tercampuri limbah pabrik.
Aksi warga dipicu adanya bau tak sedap dilingkungan desanya yang ditimbulkan pabrik tersebut. Warga kesal, karena selama ini keluhannya tak dihiraukan oleh pihak pabrik.
“Warga bersepakat untuk menggembok gerbang pabrik, agar tidak ada aktivitas produksi di dalamnya. Mediasi-mediasi yang pernah dilakukan sebelumnya tidak pernah membuahkan hasil,” ujar salah satu warga, Imam Rohadi.
Tak hanya itu, salah seorang warga, Hendri Priono juga mengungkapkan bahwa di area sekitar pabrik juga terdapat sumber air Talang Abang, yang merupakan sumber air bersih warga. namun bisa berbahaya bagi warga apabila tercampuri limbah pabrik.
“Bagaimana keadaan airnya apabila sudah tercampur dengan limbah pabrik yang seperti ini, baunya tidak sedap, kalau seperti ini apakah masih layak untuk dikonsumsi oleh warga,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan warga, Camat Garum Anindya Putra saat ditemui awak media mengatakan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) sudah dilaksanakan. Semua proses sudah dilaksanakan pihak pabrik sesuai aturan di Kabupaten Blitar.
“Untuk proses bau sesuai dengan aturan, ini sebenarnya jarak antara pabrik dan warga sudah sesuai. Kalau informasi di sekitar sini banyak pohon mati, itu sudah diuji lab, itu faktor alam,” katanya.
Ia mengharapkan kepada warga untuk bersabar terlebih dahulu, pasalnya permasalahan seperti yang dialami masyarakat Karangrejo membutuhkan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait.
Sementara itu, hingga aksi berakhir, tak ada satu pun pihak pabrik yang menemui warga. pihak pabrik juga belum bisa dikonfimasi terkait hal ini.(JP)