Lamongan (cokronews.com) — Perintah Presiden Jokowi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui telepon seluler dalam kunjungan kerjanya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan kemarin, Kamis (6/5) langsung ditindak lanjuti oleh Balai Bengawan Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Heruwidi dan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan, Djufri, Bupati Yes menerima Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto beserta Kepala Bidang terkait di Ruang Kerja Bupati hari ini, Jumat (7/5), guna membicarakan lebih lanjut empat hal aspirasi nelayan yang telah disetujui oleh Presiden RI dalam kunjungan kerja kemarin, terkait permasalahan di PPN Brondong, diantaranya normalisasi Kali Asinan, Perpanjangan jeti untuk sedimentasi dan Breakwater.
Pada kesempatan tersebut Agus menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti permohonan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagimana perintah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menurutnya, Bulan Agustus depan penanganan permasalahan di PPN Brondong sudah harus ditenderkan.
“Jadi kami kemari untuk mensikronkan apa saja yang kami kerjakan sesuai dengan tusi kami di BBWS Bengawan Solo, karena perintah beliau di Bulan Agustus mendatang harus segera ditenderkan. Dan nanti setelah ketemu Bapak, kami pamit ke lapangan kemudian kami desain dan akan kami hitung RAB nya, yang selanjutnya akan kami laporkan ke Jakarta, ” terang Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Heruwidi menjelaskan secara detail pendangkalan yang terjadi pada kolam yang ada di pelabuhan PPN Brondong. Menurut Heruwidi, pendangkalan kolam tersebut berakibat pada penumpukan sandar perahu yang melakukan bongkar muat, dan berkurangnya daya tampung parkir perahu . Heruwidi menambahkan, pendangkalan kolam tersebut terjadi karena kiriman dari Kali Asinan, juga angin timur yang membawa lumpur pasir serta belum adanya breakwater
“Harapan kami dapat direalisasikan breakwater karena telah terjadi pendangkalan pada kolam yang ada di pelabuhan. Selain kiriman dari sungai asinan, angin timur yang membawa lumpur pasir menjadi penyebab pendangkalan. Apabila dapat terbangun breakwater tingkat kedangakalan tersebut bisa sangat terkurang,” jelas Heruwidi.
Kepala PPN Brondong, Ibrahim pada kesempatan tersebut juga menambahkan bahwa pelabuhan PPN Brondong kondisinya sangat crowded karena hanya beberapa kapal saja yang bisa sandar akibat pendangkalan. Menurut Ibrahim pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 5,6 Ha yang diperuntukkan untuk disposal lumpur. Bupati Yes mengapresiasi gerak cepat dari BBWS Bengawan Solo tersebut. Yes berharap permasalahan di PPN Brondong akan segera teratasi, sehingga PPN Brondong dapat berfungsi dengan baik yang berimbas pada pendapatan nelayan.(*)