Pagelaran Pameran Kontemporer Pre-Launching Museum Daerah Kabupaten Kediri

Kediri (cokronews.com) — Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian sejarah dan budaya, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Pameran Kontemporer sebagai pre-launching Museum Daerah Kabupaten Kediri yang diselenggarakan mulai 17 sampai 21 Mei 2025, berlokasi di Gedung Kesenian dan Museum Kabupaten Kediri, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Kediri adalah salah satu wilayah di Indonesia yang tidak bisa terpisahkan oleh sejarahnya, mulai dari masa Kerajaan Panjalu, masuknya Kolonial, hingga berkembang menjadi sebuah kabupaten modern. Pre-launching ini sebagai gerbang untuk mengembangkan potensi Kabupaten Kediri kedepannya. Beberapa tenant UMKM juga ikut meramaikan acara ini, salah satunya yaitu Komunitas Sejarah dan Budaya Kediri dan juga Desa Wisata Menang yang memamerkan produk-produk kain batik dan kebaya karya mereka. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi pameran ini pada hari Rabu, tanggal 18 Juni 2025.

Mulai dari Arca Harihara yang kemungkinan berasal dari era Majapahit sekitar abad ke-14, Prasasti Harinjing yang mana wilayah Kediri pertama kalinya disebutkan dalam prasasti ini, hingga arca dari dewa pengetahuan dan kebijaksanaan, yaitu Arca Ganesha. Selain benda-benda bersejarah milik kerajaan kuno, juga ada instalasi benda bersejarah lainnya, salah satunya yaitu Plakat H.V.A (Handels Vereeniging Amsterdam), Topeng Panji hinga batik-batik karya Nusantara.

“Pamerannya bagus, bisa mengenal sejarah-sejarah dan kebudayaan kita,” ucap Azza, seorang pelajar SMKN 1, yang merupakan salah satu pengunjung pameran ini.

Rencananya, untuk lantai bawah museum ini akan soft launching pada penghujung tahun 2025 dan akan menjadi bagian Arkeologikal, dan bagian lantai dua diperkirakan tahun depan akan selesai. Koleksi benda-benda bersejarah yang dipamerkan pada pre-launching ini hanya sebagian kecil saja, akan ada benda-benda arkeologikal lainnya sejumlah kurang lebih berjumlah 125.

“Harapannya dari pameran ini yang memang sementara dan pre-launching ini ada masukan, kita sudah membuat kuesioner yang kita bagi untuk pengunjung semuanya, masukan-masukan itu akan mendasari DED yang coba kita susun,” Ucap Mustika Prayitno Adi, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. “Setelah itu dari DED akan muncul suatu petunjuk desain-desain, desain yang utuh dari museum ini seperti apa” lanjutnya.

Dengan mengurai satu persatu jejak sejarah, transformasi lintas budaya dan politik lintas zaman, diharapkan pengunjung bukan saja mengenal tapi juga ikut melestarikan sejarah dan budaya peninggalan nenek moyang Nusantara. (I. Tania)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *