Curah Hujan Tinggi, Jembatan Penghubung Antar Kecamatan di Kabupetan Pasuruan Ambrol

Pasuruan ( cokronews.com) — Jembatan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Dusun Karangjati, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ambrol disebabkan karena dinding penahan yang tidak mampu menahan kondisi tanah yang labil akibat curah hujan tinggi.


Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, usai kejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.


“Setelah menerima laporan, tim kami segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi. Untuk saat ini, akses jalan menuju jembatan ditutup dengan memasang garis polisi (police line). Hal itu sengaja dilakukan demi keamanan dan keselamatan warga. Bersama dengan Polsek dan jajaran lainnya, kami langsung memasang garis polisi agar warga tak nekat melintas. Ini semua demi keselamatan masyarakat juga,” jelasnya.


Jembatan yang ambrol ini merupakan jalur vital yang menghubungkan Dusun Wonoanyar, Desa Karangjati Anyar Kecamatan Wonorejo, dengan Dusun Puntir Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari. Sekarang, dengan kondisi jembatan seperti ini, warga terpaksa harus memutar melalui jalur utara yang jarak tempuhnya mencapai sekitar 7 kilometer.


Menyikapi situasi darurat ini, Kepala Desa Karangjati Anyar, Ashari, mengambil inisiatif dengan mengerahkan warganya untuk membangun jembatan darurat dari bambu. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk memfasilitasi pejalan kaki.


Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori memberikan apresiasi kepada warga atas dibangunnya jembatan bambu tersebut saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) jembatan karangjati, Rabu (14/5/2025).
Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori memberikan apresiasi kepada warga atas dibangunnya jembatan bambu. Foto : Kominfo Kab Pasuruan


Menurutnya, warga bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu hanya satu malam. Meski dibuat sebentar, namun ia meyakini jembatan tersebut dapat dilewati para pejalan kaki maupun pengendara roda dua untuk menuju balai desa karangjati, sekolah sampai akses utama menuju Jalan Raya Wonorejo.


Hal itu ia buktikan dengan mencoba berjalan di atas jembatan tersebut bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sugeng Hariyadi, Camat Wonorejo, Didik Suriyanto dan lainnya.
Dengan putusnya akses warga akibat jembatan ambruk, Pemerintah Kabupaten Pasuruan langsung melakukan assesment. Kata Gus Shobih, Bupati Rusdi Sutejo telah memanggil sejumlah Kepala OPD terkait untuk membahas perihal perbaikan jembatan Karangjati, apakah bisa dilakukan dalam waktu dekat dengan melakukan pergeseran anggaran atau kebijakan lainnya.


Jembatan darurat yang dibangun warga memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar 2 meter. Lokasinya berjarak 8 meter dari jembatan yang ambruk.


Diketahui, jembatan Karangjati dilaporkan ambruk akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi selama beberapa jam pada Senin (12/5/2025) namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *