Bangkalan (cokronews.com) —– Kasus dugaan malapraktik di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan berujung bayi lahir meninggal dengan kepala tertinggal di rahim terus diselidiki polisi. Dalam waktu dekat ini polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap bidan M yang menangani persalinan warga bernama Mukarromah.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo mengatakan pemeriksaan terhadap Bidan M belum bisa dilakukan saat ini. Pihaknya akan menjadwalkan ulang pemanggilan bidan Puskesmas itu untuk dimintai keterangan.
“Untuk bidan M sendiri belum bisa diklarifikasi. Sedianya kemarin (Jumat) hadir untuk memberikan keterangan di Polres Bangkalan, namun kuasa hukumnya meminta di-schedule ulang untuk nakes itu,” kata Heru ditemui di kantornya, Sabtu ( 16/3/2024).
Bidan M dilaporkan ke polisi oleh Sulaiman, suami Mukarromah, ibu bayi yang menjalani persalinan di puskesmas itu hingga bayinya meninggal kepala tertinggal di rahimnya.
Peristiwa persalinan itu terjadi pada Senin (4/3/2024) pukul 03.00 WIB dini hari. Saat itu istri Sulaiman merasakan kontraksi hingga dirinya dibawa ke Puskesmas Kedundung dengan maksud meminta surat rujukan ke rumah sakit.
“Saat itu dari Puskesmas menelpon nakes atas nama M (bidan M) untuk melakukan persalinan, tetapi sebelumnya sudah konsultasi sama dokter,” tandas Heru.
Kasus dugaan malapraktik hingga kepala bayi yang hendak dilahirkan tertinggal di rahim itu viral di media sosial. Dalam sebuah video, keluarga mengaku bayinya menjadi korban malapraktik Puskesmas Kedungdung, Bangkalan.
Akibat kejadian itu sang bayi meninggal bahkan tragisnya kepalanya terputus saat proses persalinan dan tertinggal di rahim ibunya. Pihak Puskesmas pun telah menyampaikan klarifikasi.
Janin dalam kandungan Mukarromah disebut sudah lebih dulu meninggal. Pihak Puskesmas mengaku sudah melakukan tindakan sesuai SOP dan melakukan langkah persalinan untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.
Saat ini polisi telah memeriksa 4 orang saksi. Mereka di antaranya pelapor yakni Sulaiman, suami Mukarromah, juga bibi yang mengantar dan mendampingi sang ibu saat persalinan. Selain itu juga 2 tenaga kesehatan yang berdinas di Polindes Desa Pangpajung.