Sragen, (Cokronews.com) – Memasuki musim hujan, salah satu penyakit yang dikhawatirkan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pencegahan DBD sendiri dilakukan melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat 3M Plus
Seperti yang dilakukan Babinsa Desa Girimargo Koramil 16/Miri Kodim 0725/Sragen Sertu Adi melaksanakan kegiatan pendampingan Anggota RDS Desa Girimargo,dalam rangka PSN Dk.Seneng Rt 09 Desa Girimargo Kec. Miri Kab Sragen, Jum’at ( 18/11/2022 ).
PSN 3M Plus ini diantaranya, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Sementara plusnya merupakan kegiatan pencegahan DBD lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain sebagainya.

“Kami tidak menganjurkan fogging. Sebab fogging itu dilakukan bila situasi atau populasi nyamuk tidak dapat dikendalikan lagi. Kami tidak mau masyarakat berpikir bahwa fogging menyelesaikan masalah demam berdarah. Fogging itu hanya memberantas nyamuk dewasa, namun jentiknya masih hidup. Pencegahan paling efektif bisa dilakukan melalui gerakan PSN 3M Plus,” kata Bides Siti.
“Kami berharap dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus bersama-sama dengan masyarakat, mudah-mudahan angka kejadian DBD di Kecamatan Miri bisa ditekan,” terangnya.
BACA JUGA ; Irwasda Polda Jatim Cek Pelayanan Publik di Polres Batu Pastikan Pelayanan Sesuai Prosedur
Siti menerangkan, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini sulit ditemukan di tempat yang kotor karena mempunyai kebiasaan menyukai tempat yang bersih. Lamanya masa inkubasi DBD adalah 3-4 hari. Penderita tidak langsung sakit ketika terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti, karena berkaitan dengan daya tahan tubuh penderita.
“Demi mencegah penyebaran penyakit DBD, penanganan 3M Plus harus digalakkan dan pemberian larvasida pada tempat-tempat penampungan air. Silahkan masyarakat bisa minta di puskesmas secara gratis. Mari bersama-sama kita cegah dan berantas DBD di Kecamatan Miri,“ pungkasnya