Surabaya (cokronews.com) —– Pasca Pandemi covid 19 dan berlanjut sampai saat ini kebutuhan masyarakat terhadap suplemen jamu herbal instan terus meningkat untuk menjaga imun dan kesehatan tubuh. Kebutuhan Masyarakat terhadap jamu herbal instan yang terus meningkat diikuti juga dengan tumbuhnya UMKM jamu herbal instan di Masyarakat, salah satunya UMKM Jamu Herbal Instan Bu Nurul yang beralamatkan di Jl. Tengger Raya, Gg. IB/54, Kel. Kandangan, Kec. Benowo, Kota Surabaya. Usaha ini berdiri pada tahun 2016 bermula dari pesanan tetangga untuk membuat jamu seduh dan dititipkan di warung sekitar. Kemudian pasca pandemi covid 19 bu Nurul meningkatkan kapasitas produksi dan variasinya namun belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat karena semua proses produksi, khususnya proses kristalisasi yang membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak masih dilakukan secara manual. Proses produksi kristalisasi dan beberapa variasi produk dan model pengemasan sebelum pelaksanaan PKM.
Bu Nurul yang menjadi Mitra PKM ini menegaskan kendala yang dihadapi pada proses produksi khususnya proses pemasakan yaitu proses pengadukan kristalisasi yang masih manual yang harus dilakukan secara terus menerus membuat pekerja mudah lelah dan sering berhenti sejenak menyebabkan hasil kristalisasi kurang merata dan bahkan ada yang menempel pada bagian dasar alat pemasak (wajan) dan gosong menjadi intip menjadikan kapasitas produksi berkurang dan proses pembersihan intip pada wajan membutuhkan waktu lama, sehingga kapasitas produksinya rendah.
Dari hasil wawancara, dijelaskan permintaan pasar ± 15 kg/hari olahan jamu instan. Sedangkan Bu Nurul hanya bisa menghasilkan ± 7-8 kg/hari. Rata-rata omset yang didapatkan mencapai ± Rp. 850.000,-/hari atau setara dengan ± Rp 24.000.000,-/bulan dengan dipotong bahan baku dan menggaji karyawan pada setiap seminggu sekali. Dalam menjalankan usahanya Bu Nurul dibantu 5 karyawan dari warga sekitar.
Atas dasar permasalahan tersebut maka TIM PKM UNESA merancang sebuah alat yang dikembangkan dari hasil penelitian berupa teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, yakni mesin evaporator metode double jacket dan vacuum pressure otomatis untuk meningkatkan produktivitas UMKM Jamu Herbal Instan Bu Nurul Surabaya. Gambar 2. Mesin hasil rancang bangun, Tim Pengusul dan produk kristalisasi yang dikemas dengan kemasan lebih baik hasil pelaksanaan program PKM.
Niken Pruwidiani sebagai Ketua PKM UNESA mengatakan bahwa mesin yang dirancang ini mampu memproduksi bubuk kristal jamu herbal instan 25 kg/jam, sedangkan proses pembuatan bubuk kristal jamu herbal instan dengan menggunakan alat konvensional hanya mampu menghasilkan maksimal 2 kg/jam, atau dengan kata lain kapasitas produksi dengan menggunakan mesin yang diterapkan ini dapat meningkatkan 12,5 kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya. Selain kuantitas produksi meningkat, ketua TIM juga mengatakan dengan menggunakan mesin-nya ini, mitra mendapat keuntungan lainnya, yaitu: (1) biaya produksi lebih murah; (2) kualitas bubuk kristal jamu herbal instan lebih higienis, dan (3) lebih diminati konsumen sehingga memudahkan dalam pemasaran. Hal ini menjadi nilai tambah (added value) dari peningkatan produktivitas, yaitu pendapatan dari selisih biaya produksi dan selisih waktu yang masih banyak dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produktif lainnya.
Selain aspek produksi, Tim PKM UNESA juga melakukan pembenahan manajemen produksi, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan yang dikemas dalam kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Untuk manajemen produksi dilatihkan bagaimana cara meningkatkan produksi melalui manajemen produksi yang baik melalui penerapan teknologi produksi tepat guna yang diberikan, termasuk cara mengelola, menerapkan dan merawat mesin, sehingga produksinya secara kualitas dan kuantitas meningkat, mesin produksinya awet dan usahanya berkembang. Manajemen pemasaran, dilakukan pelatihan pembuatan akun market place, branding merk dagang, dan untuk manajemen keuangan dilatihkan cara pencataan arus keuangan usaha menggunakan buku kas sederhana sehingga pengusaha dapat merencanakan pengembangan usahanya dengan lebih baik dan meraih kesuksean menjadi UMKM yang lebih maju, tangguh dan mandiri.
Pemilik UMKM jamu herbal instan Bu Nurul menyatakan, senang dan berterima kasih telah dibantu teknologi produksi tepat guna berupa mesin evaporator metode double jacket dan vacum pressure otomatis dan pembenahan manajemen usaha yang dilakukan oleh Tim PKM Unesa dan pengusaha mitra sangat optimis produktivitas UMKM jamu herbal instan miliknya dapat meningkat.
Sementara itu, salah satu tenaga kerja pengrajin UKM jamu herbal instan ini menambahkan, “Sangat senang dan bersyukur sekali, karena bisa bekerja dengan lebih cepat berkat bantuan berupa mesin evaporator metode double jacket dan vacum pressure otomatis dan merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena tidak lagi bekerja dengan menggunakan alat masak manual yang menguras tenaga membuat karyawan cepat lelah, sehingga produktivitas karyawan rendah yang berdampak pada produktivitas UMKM juga rendah,” tuturnya (Arifin)