Sidoarjo. (Cokronews.com) – Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo terkenal potensi kupang merah dan sentra produsen petis kupang merah. Banyak sekali UMKM yang memproduksi petis kupang merah dan dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Mojokerto, Jombang, Kediri, Tulungagung, Malang, Pasuruan dan Surabaya. UMKM petis kupang merah di Sidoarjo ini merupakan usaha keluarga yang turun temurun dan proses produksinya secara umum masih dilakukan secara manual sehingga cukup banyak kendala yang dialami. Hal ini disampaikan oleh Bapak Suparlan mitra PKM yang merupakan salah satu pelaku UMKM petis kupang merah yang beralamatkan di Desa Balongdowo RT. 004 RW. 01 Kec. Candi, Kab. Sidoarjo yang berdiri sejak tahun 1985 dan masuk generasi ke 2. Selasa (10/10/2023)
Suparlan yang juga bertindak sebagai Mitra menegaskan kendala yang dihadapi pada proses produksi khususnya proses pemasakan yaitu proses pengadukan yang masih manual yang harus dilakukan secara terus menerus membuat karyawan kecapekan dan sering berhenti sejenak menyebabkan sebagian petis mengerak, pengadukan kurang merata dan proses pemasakan relatif lama.
Atas dasar permasalahan tersebut maka TIM PKM merancang sebuah alat yang dikembangkan dari hasil penelitian berupa teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, yakni Mesin Pengolah Petis metode Double Jacket dan Vacuum Pressure.

Ali Hasbi Ramadani sebagai Ketua PKM mengatakan bahwa “mesin yang dirancang ini mampu memproduksi petis kupang merah 25 kg/jam, sedangkan proses pembuatan petis kupang merah dengan menggunakan alat konvensional hanya mampu menghasilkan maksimal 12,5 kg/jam petis, itu pun tergantung tenaga dan kecepatan SDM nya. Dengan kata lain, kapasitas produksi dengan menggunakan mesin yang diterapkan ini dapat meningkatkan 2 kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya. Selain kuantitas produksi meningkat, ketua TIM juga mengatakan dengan menggunakan mesinnya (1) biaya produksi lebih murah; (2) kualitas petis kupang merah juga higienis dan sangat baik, sehingga petis yang dihasilkan rasanya lebih enak, lebih diminati dan lebih memudahkan dalam pemasaran. Hal ini menjadi nilai tambah (added value) dari peningkatan produktivitas, yaitu pendapatan dari selisih biaya produksi dan selisih waktu yang masih banyak dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produktif lainnya.
Serah terima Mesin hasil Rancangan TIM PKM UNESA dilakukan di rumah produksi Bpk Suparlan Desa Balongdowo RT. 004 RW. 01 Kec. Candi, Kab. Sidoarjo dengan menghadirkan beberapa pelaku UMKM Petis kupang merah disekitarnya dengan harapan UMKM yang lain dapat terinspirasi dengan mesin ini dalam mengembangkan usahnya sehingga kesejahteraan masyarakatnya di daerah tersebut dapat meningkat.

Selain aspek produksi, TIM PKM UNESA juga melakukan “workshop manajemen produksi, manajemen usaha dan manajemen pemasaran” yang dikemas dalam kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Untuk manajemen produksi dilatihkan bagaimana cara meningkatkan produksi melalui manajemen produksi yang baik melalui penerapan teknologi, produksi yang tepat, termasuk cara mengelola, menerapkan dan merawat mesin, sehingga produksinya secara kualitas dan kuantitas meningkat, mesin produksinya awet dan usahanya berkembang. Sedangkan untuk Marketing, dilakukan Pelatihan pembuatan akun market place, branding merk dagang, sehingga pengusaha dapat merencanakan pengembangan usahanya dengan lebih baik, sehingga meraih kesuksean menjadi UMKM yang lebih maju, tangguh dan mandiri.
Suparlan sebagai Mitra dan pelaku Usaha petis kupang merah, “Sangat senang dengan hadirnya TIM PKM UNESA dan berharap adanya kegiatan tindak lanjut serta pendampingan secara berkala untuk memberikan masukan dan saran dalam menjalankan usahanya”.
Tim PKM Unesa juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak DRTPM yang telah menghibahkan dana untuk menunjang semua kebutuhan PKM sehingga berjalan dengan lancar dan memberikan kemanfaatan yang signifikan bagi pelaku UKM Petis kupang merah di Sidoarjo (Arifin)