Diskusi Publik ke 4 (empat) : “Peran Media dalam Menangkal Berita Hoax dan Radikal”

Diskusi Publik ke 4 (empat) : "Peran Media dalam Menangkal Berita Hoax dan Radikal"

Magetan (cokronews.com) — Sahabat Humas, di era digital, berita hoax dan radikalisme menjadi salah satu ancaman nyata yang dihadapi masyarakat di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat. Oleh karenanya dibutuhkan peran media dalam menangkal hoax dan radikalisme.

Dalam diskusi publik ke 4 (empat) yang digelar oleh MZK Institut melalui zoom meeting dengan mengangkat tema ” Peran Media dalam Menangkal Berita Hoax dan Radikal”, Bupati Magetan Suprawoto didapuk sebagai pembicara, bersama dengan 3 pembicara lainnya, Senin (25/05/2021).

Diungkapkan Bupati Suprawoto, teknologi membuat semua jadi efisien, namun internet juga bisa seperti pisau bermata dua, ada manfaat ada mudarat. Berdasarkan konsep falsafah UU ITE, yang namanya real space, harus sama dengan cyber space. Hukum di dunia nyata harus sama dengan di dunia maya. Di era digital apa yang diunggah sifatnya abadi, akan tetap ada jejak digital. Oleh karena itulah konsep UU ITE didesain lebih berat.

” Diantara sekian banyak media informasi, media sosial merupakan salah satu media baru yang berdampak, khususnya bagi peradaban masyarakat informasi yang “melek teknologi”. Namun bagi orang yang tidak melek teknologi menganggap dunia maya itu dunia tanpa aturan/etika”, ucap Bupati Suprawoto.

Ditekankan Bupati Suprawoto, betapa ruginya bila teknologi tidak dimanfaatkan sebagai value added, apalagi hanya untuk memproduksi hoax. Media mainstream mempunyai peranan yang sangat penting, apalagi di era digital dipahami satu penyakit Nomopobhia (sebuah rasa khawatir secara berlebihan ketika menjalani hidup tanpa gawai).

Disisi lain kenapa ada radikalisme, orang menjadi radikal karena banyak orang yang tidak punya hope (harapan). ” Ada sebuah ajaran yang memberi harapan yang luar biasa, dulunya di dunia tersingkirkan kemudian ada ajaran yang luar biasa meskipun dengan cara yang salah. Itulah yang harus diluruskan, dan disinilah peran media mainstream sangat besar” pungkasnya.

Hadir sebagai pembicara lainnya adalah Yurnaldi (wartawan Kompas, Konsultan Pers), Drs. Syaiful Anam (Wakil Bendahara Umum PWI Jatim), N. Aji Gunawan (Wakil Ketua PWOIN Jateng), dan selaku moderator Drs. Agung Santoso (Inisiator UKW Mandiri Indonesia, Wartawan Entrepeneur, Ketua FKPRM Jatim). (Ags/Dendi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *