Kediri. (Cokronews.com) – Atrium Kediri Town Square (Ketos), Kota Kediri Puluhan pengusaha UMKM di eks-Karesidenan Kediri dan Madiun mengikuti Workshop Digitalisasi UMKM yang berlangsung di Atrium Kediri Town Square (Ketos) Kota Kediri, Jumat (26/11/2021) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kediri atas kerja samanya dengan Pemerintah Kota Kediri.
Kegiatan workshop merupakan rangkaian pameran Harmoni Fair yang diikuti pengusaha UMKM dari Kota Kediri dan luar daerah.
Workshop Digitalisasi UMKM diisi dengan materi mengenai Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) dan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (Si APIK).
Pada kesempatan tersebut, KPw Bank Indonesia Kediri memaparkan bahwa pelaku UMKM merupakan salah satu pilar penyokong pemulihan ekonomi nasional, dan di tengah situasi Pandemi Covid, semua aspek
ekonomi berpengaruh.

Dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dan mengakomodasi efisiensi pada transaksi
pembayaran, maka Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)
mengimplementasikan inovasi QRIS sejak tahun 2019 untuk memudahkan masyarakat
melakukan transaksi secara non tunai.
QRIS bukanlah aplikasi baru, tapi merupakan standarisasi kode QR pembayaran agar dapat digunakan oleh berbagai aplikasi. Pembayaran menggunakan QRIS dilakukan melalui aplikasi dompet digital dan mobile banking di handphone masing-masing dengan memindai (scan) kode QR pembayaran berlogo QRIS.

Keunggulan QRIS bagi UMKM antara lain setiap transaksi otomatis dananya akan masuk ke
akun rekening saat mendaftar di awal, dan tercatat. Sehingga transaksi menjadi lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Histori transaksinya bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk mengajukan pinjaman kepada bank.
Untuk mendaftar sebagai merchant QRIS, pelaku UMKM dapat mengirimkan foto copy KTP, alamat usaha, identitas pribadi serta foto tempat usaha kepada Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) perbankan maupun non-bank.

Pada kesempatan selanjutnya, KPw Bank Indonesia Kediri juga memaparkan tentang Si APIK sebagai sebuah sistem yang berguna mencatat transaksi keuangan dan laporan keuangan pelaku UMKM. Dengan menggunakan aplikasi Si APIK membuat pelaku UMKM tidak perlu repot membuka buku dan menghitung transaksi, memudahkan pelaku UMKM dalam menyusun
laporan keuangan, serta menyediakan referensi bagi bank dalam menganalisis kelayakan
pembiayaan UMKM. Selain itu, penggunaan aplikasi Si APIK juga gratis.
Lebih lanjut, Harmoni Fair hari ketiga ini juga diisi dengan kegiatan Workshop Barista Coffee
dan Barista Competition. Berkembang pesatnya bisnis perkopian di Kota Kediri dan area Lingkar
Wilis secara umum menjadikan potensi olahan biji kopi cukup menjanjikan, serta dapat menarik
wisatawan. Sebanyak 30 barista dari area Kota Kediri dan sekitarnya unjuk kebolehan dalam
membuat sajian kopi dengan metode manual brewing V60 menggunakan kopi jenis Java
Robusta.
Sajian kopi dapat dinilai dari body, sweetness, acidity, balance, dan rasa. Beberapa nilai
tersebut akan didapat jika para barista menggunakan teknik penyeduhan yang tepat. Dari kompetisi tersebut diharapkan para barista mampu mengulik cita rasa kopi secara mendasar, sekaligus dapat memotivasi barista yang didominasi oleh generasi muda untuk melangkah ke perlombaan skala tinggi, dan tentunya turut meramaikan geliat wisata Kota Kediri.
BACA JUGA ; Wadahi Pesilat Remaja, Kapolda Jatim Gelar Turnamen Pencak Silat
Terakhir, KPw Bank Indonesia Kediri turut memfasilitasi penandatanganan kerjasama business matching antara UMKM Arbilest Coffee dengan Joni Yan’s Coffee sebagai wujud peran nyata Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan UMKM.
Kegiatan-kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dalam hal pengembangan dan
digitalisasi UMKM, pengendalian inflasi, layanan sistem pembayaran, dan upaya pemulihan
ekonomi dapat dilihat dengan mengikuti akun Instagram @bank_indonesia_kediri dan Youtube
Channel Bank Indonesia Kediri.
Kediri, 26 November 2021