Mbak Wali Ajak Masyarakat Aplikasikan Prinsip 3R, Wujudkan Zero Waste Serta Lingkungan Indah dan Berkelanjutan di Kota Kediri

Kediri (cokronews.com) — Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengajak masyarakat untuk dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga. Serta menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kediri pada Sosialisasi Pengurangan Sampah Melalui Lomba Zero Waste Kelurahan dan Kebijakan Lingkungan Hidup. Acara berlangsung di Hutan Joyoboyo, Kamis (05/06/2025).

Mbak Wali mengungkapkan pemerintah terus berupaya untuk mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat. Baik di lingkungan RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan. Agar seluruh masyarakat ini sama-sama bergotong-royong dan memiliki kesadaran bagaimana cara mengelola sampah yang baik. Tentu masyarakat harus memegang prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Diharapkan masyarakat benar-benar mengaplikasikan prinsip 3R ini dalam kehidupan sehari-hari. “Menurut kami strategi lain yang bisa dilakukan di masyarakat adalah bank sampah. Dimana anggota bank sampah bisa sosialisasi ke masyarakat. Jadi masyarakat paham dan menerapkan bagaimana pentingnya mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” ungkapnya.

Wali kota termuda ini menambahkan Lomba Lingkungan RT Zero Waste Kawasan ini salah satu upaya untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dari sumbernya. Kegiatan ini tidak berdiri sendiri, ini merupakan upaya mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui program Sapta Cita. Khususnya cita keempat, Lingkungan Indah dan Berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan yakni dengan kelanjutan program penanaman sepuluh ribu pohon. Lalu masyarakat juga harus mulai memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menanam. Meskipun lahan di perkotaan terbatas, bisa dilakukan penanaman menggunakan polybag. “Ini menjadi ikhtiar kita dalam menciptakan ruang hijau yang mengutangi emisi karbon sekaligus memperindah lingkungan tempat tinggal. Kebersihan lingkungan ini juga mempengaruhi kualitas kesehatan kita. Jadi sangat penting untuk menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Kepala DLHKP Imam Muttakin menjelaskan Lomba Zero Waste Kelurahan ini sebagai salah satu upaya memberikan edukasi kepada masyarakat secara persuasif. Bagaimana agar masyarakat bisa mulai membiasakan diri untuk memilah sampah di lingkungannya. Bahkan dapat mengelola sampah di lingkungannya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Nantinya satu kelurahan mengirimkan perwakilan satu RT yang telah melakukan zero waste. Lomba ini diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat selama ini yang menganggap sampah tidak ada manfaatnya. Padahal sampah bisa diolah. Kondisi saat ini timbulan sampah di Kota Kediri setiap harinya tidak berkurang. Ini sejalan dengan perkembangan perekonomian dan jumlah penduduk. Kondisi TPA Kota Kediri hampir mencapai puncak. Sementara saat ini pengurangan sampah belum maksimal. Dimana sampah yang masuk di TPA masih mencapai 150-160 ton per hari. “Kalau kita tidak segera membuat gerakan di masyarakat maka akan sulit mengatasi permasalahan sampah. Harapannya masyarakat bisa sadar untuk memilah dan mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” jelasnya.

Turut hadir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Camat Kota Bagus Hermawan, Camat Pesantren Widiantoro, lurah, perwakilan bank sampah, perwakilan RT RW, pemerhati lingkungan dan tamu undangan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *