Probolinggo ( cokronews.com ) —- UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar orientasi penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Tingkat 1 selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (26–28/5/2025) di ruang Probolinggo Region Investment Center (PRIC) Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan orientasi ini diikuti oleh berbagai tenaga kesehatan dari fasilitas layanan primer. Hari pertama dihadiri oleh para dokter puskesmas, hari kedua diikuti oleh para Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) dan hari ketiga melibatkan para sanitarian. Ini menunjukkan komitmen daerah dalam meningkatkan kapasitas SDM kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.

Kepala UPT Labkesda Kabupaten Probolinggo Khoirul Roziqin mengatakan saat ini Indonesia masih dibayangi berbagai persoalan kesehatan mulai dari stunting, angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB) hingga meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hipertensi dan jantung. Di sisi lain, penyakit menular seperti TBC, HIV dan malaria juga masih tinggi serta munculnya penyakit re-emerging seperti flu burung (H5N1) dan Covid-19 yang masih menjadi ancaman.
“Permasalahan kesehatan yang kompleks ini tidak cukup jika hanya ditangani secara kuratif. Kita harus bergerak ke arah pendekatan promotif dan preventif agar beban biaya kesehatan tidak semakin meningkat,” ungkapnya.
Sejalan dengan kebijakan nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI jelas Roziqin, transformasi layanan kesehatan saat ini menekankan pentingnya penguatan layanan primer dan ketahanan sistem kesehatan nasional. “Dalam konteks ini, Labkesmas berperan strategis sebagai sarana skrining dini dan pemantauan kondisi kesehatan masyarakat yang efektif dan efisien,” jelasnya.

Menurut Roziqin, salah satu fokus orientasi ini adalah membekali para tenaga kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan fungsi Labkesmas secara optimal. Labkesmas diharapkan mampu mendukung pelaksanaan deteksi dini penyakit, pemantauan faktor risiko kesehatan serta penguatan surveilans berbasis laboratorium.
“Dengan adanya Labkesmas yang tertata baik, kita bisa mengantisipasi lebih awal berbagai potensi wabah dan memperkuat respon kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
Upaya peningkatan kapasitas ini menjadi bagian integral dari agenda reformasi kesehatan di tingkat daerah. “Sekaligus mendukung upaya nasional untuk memperkuat sistem kesehatan yang tangguh, adaptif dan berorientasi pada pencegahan,” pungkasnya.