Kediri (cokronews.com) — Umat Islam di seluruh dunia pada bulan ramadhan diwajibkan menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh, Senin (18/3/2024).
Dalam praktiknya, biasanya banyak orang mempersiapkan dan menunggu-nunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa. Entah dengan menyiapkan makanan ringan untuk berbuka ataupun makanan berat.
Namun, sebagian orang akan berbuka puasa dengan makan makanan berat. Baru menjalankan sholat Maghrib. Ada pula yang mendahulukan sholat Maghrib ketimbang berbuka puasa.
Dari hal ini, sering kali menjadi pertanyaan di bulan Ramadhan, mana yang didahulukan, apakah buka puasa dahulu ataukah menunaikan shalat magrib dahulu?
K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa dipanggil Gus Baha pada salah satu ngajinya tentang puasa menerangkan bahwa lebih baik berbuka puasa dulu ketimbang sholat Maghrib.
Beliau mengatakan hal ini dengan mengikuti fathul mu’in yang memiliki kelonggaran.
Dengan guyonan khasnya, Gus Baha menceritakan tentang guyonan para Kyai yang mendahulukan makan ketimbang sholat Maghrib di bulan ramadhan. Hal ini supaya sholatnya tidak terganggu dan nyaman karena perut sudah kenyang.
“Ada guyonan kyai-kyai, yang mengatakan begini. Kamu sholat demi enakkan makan, atau makan demi enakkan sholat? Mending makan dulu supaya sholatnya nyaman” jelas Gus Baha pada channel YouTube Gus Baha daily.
Beliau mengatakan bahwa berbuka didahulukan ketika makanan sudah disiapkan. Gus Baha melakukan hal ini ketika berbuka puasa. Karena makan bukanlah tujuan, melainkan makan supaya tujuan kita yakni sholat tidak terganggu rasa lapar.
“Jadi jelas, tujuannya sholat, bukan makan. Sekarang tujuannya kebalik, sholat dulu baru makan, soalnya pingin enakin makannya. Ini salah. Jadi alangkah baiknya ketika makanan sudah siap, hendaknya berbuka puasa dan makan dahulu, baru setelahnya menunaikan sholat Maghrib,” tandas Gus Baha.
