Kediri (cokronews.com) —– Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus bertambah. Pada 2022 lalu, jumlah UMKM di Kota Kediri mencapai 7.077 pelaku usaha. Kemudian mengalami peningkatan sebesar 2.476 pada 2023. Sehingga, totalnya kini mencapai 9.553 UMKM, Jumat (15/3/2024).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Bambang Priambodo menyatakan bahwa UMKM bergeliat pasca pandemi. Bahkan, keberadaan UMKM mampu menompang perekonomian saat Covid-19 melanda Kota Kediri.
Namun demikian, semakin banyaknya pelaku UMKM menunjukkan semakin ketatnya persaingan usaha. Terlebih lagi, pesaing tak hanya datang dari dalam Kota Kediri saja. Namun juga dari daerah sekitar. Yang terdekat dalam hal ini adalah Kabupaten Kediri.
“Kami selalu memberikan dukungan. Selalu kami sampaikan agar para pelaku UMKM ini lebih kreatif. Mampu melakukan diversifikasi produk,” terang Bambang melalui Kepala Bidang (Kabid) P3KUM Dinkop UMTK Kota Kediri Moch. Syaifudin.
Menurut pria yang akrab disapa Udin ini, semakin banyaknya pesaing menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM. Apalagi adanya Bandara Kediri juga memungkinkan para pelaku usaha dari daerah lain masuk. Sehingga, apabila tidak ada inovasi, maka UMKM di Kota Kediri justru akan tenggelam. Pasalnya, dari keseluruhan UMKM tersebut, ada beberapa yang sudah tidak bisa eksis.
“Kalau berbicara UMKM memang kompleks. Ada yang tidak bisa me-manage keuangan usaha, mencampur keperluan usaha untuk konsumsi pribadi. Sehingga ketika ingin kulakan sudah habis (uangnya, red),” kata Udin memberikan contoh.
Oleh karenanya, pihaknya juga tengah berusaha memberikan pendampingan untuk pelaku UMKM. Terdapat klinik UMKM yang bisa digunakan pelaku usaha berkonsultasi.
“Kami akan terus kuatkan UMKM Kota Kediri,” tandasnya.
Terpisah, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri Subagyo mengatakan kunci agar UMKM bisa bersaing ialah dengan melakukan inovasi. Tak hanya terhadap produknya, tetapi juga dalam hal pemasaran.
“Harus mengikuti tren masyarakat. Harus menyesuaikan kebutuhan masyarakat,” pungkas Subagyo. (Arifin)