Kota Kediri Digegerkan Oleh Kejadian Yang Terjadi di Masjid Al-Muttaqun

Kediri (cokronews.com) —— Rabu, 13 Desember 2023, kota Kediri digegerkan oleh kejadian yang terjadi di Masjid Al-Muttaqun. Sekelompok jamaah Masjid dilaporkan melakukan pengeroyokan terhadap seorang warga Kelurahan Manisrenggo sebagai marbot masjid. Insiden tersebut terjadi pada pukul 18.00 WIB.

Akibat pengeroyokan ini, ratusan warga yang merasa tidak puas dengan hasil mediasi antara oknum pengeroyok dengan wakil korban, mulai mengepung Masjid Al-Muttaqun. Mereka meminta keadilan atas dikeroyoknya salah seorang warga oleh jamaah masjid tersebut.

Pantauan dilapangan mengindikasikan bahwa sekitar 200 orang warga berkumpul di sekitar masjid. Mereka terus berteriak bersama-sama, menuntut keadilan dan menolak isi kesepakatan yang telah diumumkan oleh Lurah Manisrenggo, Bambang Suprianta. Meski upaya mediasi telah dilakukan, warga tetap menolak pertemuan tersebut.

Selama enam jam berlalu, pihak kepolisian dengan kesabaran yang tinggi terus berusaha mengatasi perselisihan dan memediasi antara kedua belah pihak. Akhirnya, mereka berhasil mencapai sebuah kesepakatan dalam bentuk Surat Pernyataan Damai. Namun, warga masih enggan membubarkan diri.

Demi menjaga situasi agar tidak semakin memanas, pihak kepolisian kemudian memblokade akses bagi jamaah yang diduga terlibat dalam pengeroyokan. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi mereka dari amukan massa yang marah. Bambang Suprianta, selaku Lurah Manisrenggo, juga mengungkapkan bahwa perseteruan ini dipicu oleh perselisihan antara ahli waris wakaf dengan warga setempat. Perselisihan ini berkaitan dengan klaim mengenai andil dalam berdirinya Masjid Al-Muttaqun dan belum adanya putusan dari Badan Wakaf Indonesia.

“Belum adanya putusan siapa yang nantinya berhak meneruskan kepengurusan masjid inilah, pemicu terjadinya gesekan,” ucap Bambang.

Berita ini semakin kompleks ketika Mashuri, korban pengeroyokan, serta istri dan beberapa warga Kelurahan Manisrenggo, merasa dirugikan dengan hasil putusan yang menurut mereka sepihak. Dalam waktu dekat, Mashuri berencana melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dengan dasar tuduhan pengeroyokan dan penganiayaan.

“Saya akan melakukan pelaporan ke pihak yang berwajib di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu SPKT Polres Kediri Kota,” tegas Mashuri sambil menunjukan bekas luka akibat dikeroyok.

Hingga 23:00 WIB situasi masih tegang di sekitar Masjid Al-Muttaqun di Kelurahan Manisrenggo. Pihak kepolisian terus berada di posisi antisipatif untuk menangani perkembangan situasi. Sementara itu, diharapkan bahwa pihak berwenang segera menyelesaikan perselisihan ini dan menemukan solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat.(Bim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *