Jombang, (Cokronews.com) – Awal tanam tembakau di wilayah utara Brantas disambut dengan hujan deras. Salah satunya terlihat di Desa Jatibanjar, Kecamatan Ploso. Akibatnya, sebagian petani terpaksa menggunakan mesin pompa untuk menguras air yang tergenang di sawah.
“Hari ini (kemarin, Red) baru tanam, kemarin sawahnya masih banyak air,” kata Kasmir salah seorang petani tembakau. Sawahnya yang dipenuhi air itu karena beberapa hari sebelumnya diguyur hujan deras. Awal tanam tembakau terpaksa ditunda.
Dia menyebut, sawahnya seluas 1.400 meter persegi bakal ditanami tembakau jinten. Bibit sudah disiapkan dan sudah disemai sejak beberapa minggu lalu. “Ternyata di sawah banjir, akhirnya kemarin pakai mesin pompa,” imbuh dia.
BACA JUGA ; Satbinmas Polres Madiun Kota Binluh Tentang TPPO Di PT. Putra Indo Sejahtera
Air dari sawah itu kemudian dipompa dan dikeluarkan ke saluran irigasi. Hal itu dilakukan lantaran usia tembakau di persemaian sudah hampir dua bulan atau 60 hari. ”Normalnya 40-50 hari,” tuturnya.
Ia yakin musim menanam tembakau sudah tiba. Sejumlah petani lainnya juga baru mengawali tanam tembakau. “Sekarang masih aman, mudah-mudahan nggak banyak hama atau penyakit,” kata Kasmir.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang Tek Diwanto, tak membantah bila saat ini mulai masuk awal tanam tembakau. “Untuk Kecamatan Kudu 80 persen, sementara kecamatan lain masih proses tanam,” katanya.
Ada beberapa tempat memang yang diguyur hujan sejak beberapa hari terakhir. Namun, masih dalam intensitas sedang. Sehingga tak terlalu berpengaruh pada tanaman tembakau. “Malah di Kudu ini kering, belum pernah hujan,” imbuh dia seraya menyebut persawahan di Kudu justru membutuhkan air.