Selomangleng Performance Art 2022 ” Babad Kadiri Djayati “memikat ratusan penonton yang hadir

Kediri. (Cokronews.com) – Meriahnya Acara Selomangkleng Perfomance Art 2022 Kota Kediri berhasil menghipnotis warga kota Kediri hingga terpukau oleh drama tari musik kearifan lokal Kediri bertema ” Babad Kadiri Djayati ” berjudul cerita rakyat Ande-Ande Lumut di Goa Selomangleng pada Minggu, 23 Oktober 2022.

Cerita ini mengisahkan tentang Pangeran Kusumayuda (dianggap sebagai personifikasi Kamesywara, raja Kadiri) yang bertemu dengan Kleting Kuning (bahasa Jawa: Klething Kuning), si bungsu dari empat bersaudara anak seorang janda yang tinggal di salah satu desa bawahan ayah Pangeran Kusumayuda memerintah.

Kleting Kuning sebenarnya adalah anak angkat, yaitu putri dari Kerajaan Jenggala, yang kelak dikenal sebagai Dewi Candrakirana. Diam-diam mereka saling mengingat. Dalam hati, Pangeran Kusumayuda tahu, gadis seharum bunga mawar itu adalah calon permaisuri Kerajaan Banyuarum yang paling sempurna. Sayang, mereka tak pernah bertemu lagi.

Beberapa tahun kemudian, seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. Tak seperti gadis-gadis desa lain, termasuk juga saudara-saudara Kleting Kuning, Kleting Kuning enggan pergi sebab dia masih mengingat Pangeran Kusumayuda. Namun berkat nasihat dari bangau ajaib penolongnya, maka akhirnya Kleting Kuning pun turut serta.

BACA JUGA ; Sinergitas TNI-Polri Bantu Warga Margojoyo Bangun Tanggul

Sekilas cerita berlanjut dalam perjalanannya, ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar. Pada saat itu, muncullah penjaga sungai berwujud yuyu raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyeberangkan mereka dengan catatan diberi imbalan bersedia dicium olehnya setelah diseberangkan. Karena terburu-terburu, semua gadis-gadis desa yang lain segera saja menyetujuinya, dengan pemikiran bahwa sang pangeran tidak akan mengetahuinya. Hanya si bungsu Kleting Kuning yang menolak untuk dicium Yuyu Kangkang. Ketika Yuyu Kangkang bermaksud memangsanya, Kleting Kuning melawannya dengan senjata yang dititipkan oleh ibunya. Karena hanya si bungsu yang tidak dicium Yuyu Kangkang, jadilah Ande Ande Lumut memilih si bungsu sebagai pendampingnya. Barulah saat itu Kleting Kuning menyadari bahwa pemuda Ande Ande Lumut adalah Pangeran Kusumayuda, pemuda idamannya.

Sementara itu Pembawa acara membacakan pemenang Lomba Melukis dan Topeng Panji tahun 2022 sebagai berikut :

  1. Pemenang Karya Lukis Topeng terbaik I dimenangkan oleh Aretha Rahmadita Wijianto berasal dari SDN IV Kampung Dalem Kabupaten Tulungagung.
  2. Karya Lukis Topeng Terbaik II di menangkan oleh Elvaretta Delinda Ramadhani.
  3. Karya Lukis Topeng Terbaik III di menangkan oleh Berlyannofta Verrentia Ramdhani
  4. Karya Lukis Topeng IV di raih oleh Masyita Chantika Putri Tuhulele dari SD Islam Terpadu Al Azhar Kota Kediri
  5. Karya Lukis Topeng Terbaik V di rebut oleh Charlene Inggrit Naomy dari SDN Sidomulyo II Bakung Kabupaten Blitar.

Acara ini di hadiri langsung oleh Kadisbudparpora Kota Kediri Zachri Ahmad S.sos M.M. serta di hadiri oleh Didik Nini Thowok S.ST. Pelestari Tari Tradisional Asal Yogyakarta yang membuat acara tersebut semakin semarak dan meriah.

BACAAN LAIN ; PJI Kediri Raya Silahturahmi dan Beraudensi dengan Kantor Kesbangpol Kota dan Badan Kesbangpol Kabupaten Kediri

” Harapan saya Generasi muda sekarang tentunya jangan mudah melupakan sejarah dan kebudayaan kita, karena kita ada saat ini asalnya juga dari sejarah masa lalu, ” ucap Zachri Ahmad S.sos M.M.

” Kemarin saya sempat ritual di situs Calon Arang dan menyampaikan juga ke Kadisbudparpora bahwa cerita Calon Arang perlu di angkat. Dikarenakan lebih populer di Bali dibandingkan di Jawa , ” pesan Didik Nini Thowok S.ST. ( Bim/Iskandar/Pia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *