Rembuk Stunting Kabupaten Tulungagung Tahun 2022

Tulungagung. (Cokronews.com) – Kamis (14/4/2022) Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah menyelenggarakan Rembuk Stunting Kabupaten Tulungagung Tahun 2022 yang digelar di ballroom Crown Victoria Hotel mulai pukul 08.30 WIB. yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE.

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan menjadi salah satu permasalahan strategis yang dihadapi Kabupaten Tulungagung, khususnya dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

“Stunting dapat menjadi ancaman dalam periode bonus demografi karena balita stunting, apabila tidak ditangani sejak dini, berpotensi mejadi generasi muda yang tidak produktif, bahkan menjadi beban nasional”, tegas Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo SE. dalam sambutannya.

Rembuk Stunting merupakan salah satu langkah dalam percepatan penurunan stunting. Rembuk Stunting ini merupakan bagian dari 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting. Aksi Konvergensi lainnya mencakup: Analisis Situasi Program Pencegahan Stunting, Penyusunan Rencana Kegiatan, Peran Desa, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting, serta Reviu Kinerja Tahunan.

Pada kesempatan ini, Asisten Administrasi Umum, Dra. Imro’atul Mufida M.Si, menyampaikan paparan progres pelaksanaan aksi konvergensi stunting bahwa pada September 2021 terdapat 2.101 anak dengan prevalensi stunting 4,52 persen. Untuk meningkatkan efektivitas kebijakan penurunan stunting ini, Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah menetapkan 13 desa sebagai lokasi fokus penanganan stunting dan untuk tahun 2023 direncanakan penambahan lokasi fokus sebanyak 20 desa, yakni:
1 Desa Wonorejo dan Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo
2 Desa Nyawangan, Kedoyo, Nglurup, dan Geger, Kecamatan Sendang
3 Desa Notorejo, Kecamatan Gondang
4 Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru
5 Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung
6 Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru
7 Desa Doroampel dan Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol
8 Desa Kresikan, Kecamatan Tanggunggunung
9 Desa Boyolangu dan Bono, Kecamatan Boyolangu
10 Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan
11 Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut
12 Desa Kates, Kecamatan Kauman
13 Desa Sumberdadap, Kecamatan Pucanglaban
14 Desa Kalidawir, Kecamatan Kalidawir.

Dalam penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Tulungagung menargetkan pada 2030 telah bebas dari stunting atau zero stunting. Untuk mencapai target ini, dibutuhkan peran serta berbagai komponen, termasuk TP- PKK dan pihak terkait lainnya.

“Pada kesempatan ini pula, saya mengajak jajaran perguruan tinggi, organisasi masyarakat, Fatayat, Muslimat, Aisyiah, LSM, maupun organisasi profesi untuk bergandengan tangan bekerjasama dalam pendampingan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat; peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat; serta penguatan riset dan inovasi. Dan dukungan Pemerintah Desa untuk penanganan stunting melalui APBDes wajib dilaksanakan, karena berpengaruh pada penyaluran Dana Desa.”, ujar Wakil Bupati.

BACA JUGA ; Buruh Jatim Terima Bantuan Sembako dari Kapolri

Selanjutnya Ketua TP-PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Siyuk Rihayati Maryoto Birowo, dalam sambutannya menyampaikan dalam pencegahan dan penanganan stunting telah banyak kimprah/kegiatan yang dilaksanakan oleh TP-PKK, diantaranya: pertama sosialisasi secara berjenjang dan berkelanjutan terkait pencegahan dan penanganan stunting agar para kader diharapakan mampu memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting melalui pola asuh anak selama 1000 hari pertama kehidupan; kedua, monitoring pelaksanaan bulan timbang dengan tujuan agar kader posyandu dapat mengukur tinggi dan berat badan anak dengan baik dan benar; ketiga, aktif bekerjasama dengan perangkat daerah terkait dalam memberikan bantuan bagi balita stunting , serta aktif melaksanakan lomba memasak makanan bergizi seimbang untuk pencegahan stunting, dengan harapan agar ibu-ibu lebih kreatif dalam menyiapkan sajian bergizi di rumah serta pemanfaatan pekarangan rumah.

Dalam rembuk stunting ini, juga disampaikan berbagai paparan materi dari RSUD dr Iskak Tulungagung, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tulungagung, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tulungagung yang disertai diskusi/tanya jawab serta dilakukan penandatanganan Komitmen Penurunan Stunting oleh Wakil Bupati Tulungagung, Ketua TP-PKK Kabupaten Tulungagung, Camat Pucanglaban dan Kepala Desa Kromasan selaku wakil lokus Stunting, selain itu, Rembuk Stunting ini juga menghasilkan Rencana Kegiatan Intervensi Gizi Terintegrasi Penurunan Stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD 2023.

Hadir dalam acara ini, Koordinator Tim Bangda Kemendagri Regional III, Susilo Krisbowo, SE; Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE.; Ketua TP-PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Siyuk Rihayati Maryoto Birowo beserta Wakil Ketua; Asisten Administrasi Umum, Dra. Imro’atul Mufida, M.Si, Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat, Kepala Desa lokus stunting beserta Ketua TP-PKK Kecamatan dan organisasi masyarakat terkait. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *