Jakarta Utara ( cokronews.com ) — Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Hendra Hidayat mendampingi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau pembangunan tanggul mitigasi banjir rob Muara Angke, Kamis (12/6). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mempersiapkan penanganan banjir rob yang selalu terjadi di tempat ini di Muara Angke.
“Ini sebagai bagian dari dukungan sepenuhnya Pemerintah Jakarta terhadap gagasan NCICD, yaitu National Capital Integrated Coastal Development atau yang disebut dengan Giant Sea Wall, yang akan segera dilakukan oleh Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Jakarta,” kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung.
Diterangkan Pramono, tanggul akan dibangun kurang lebih sepanjang 1,4 kilometer dan tanggulnya dinaikkan 2,5 meter. Hal tersebut merupakan upaya untuk menahan air saat mengalami peningkatan. Saat ini elevasi air di Muara Angke kurang lebih 1,8 meter.
Upaya peningkatan dilakukan untuk menghindari terjadinya banjir rob di Muara Angke. Pembangunan ini diperkirakan selesai pada bulan Desember.
“Tahun depan kami akan membangun kembali 1 kilometer, sehingga menjadi 2,4 kilometer di tempat ini. Betul-betul hal yang berkaitan dengan banjir rob, mudah-mudahan akan tertangani secara baik. Kami bersyukur warga dan juga hadir Pak Ketua RW di belakang saya secara bersama-sama telah menyempakati pembangunan ini untuk mengatasi banjir rob,” ungkap Pramono.
Pramoni mengatakan pembangunan tanggul ini juga diselaraskan dengan proyek Giant Sea Wall. Awalnya, Pemprov DKI hanya bertanggung jawab atas 12 kilometer dari proyek tersebut. Namun dalam rencana baru, tanggung jawab DKI bertambah menjadi 19 kilometer.
“Tadi Bu Ika sebagai Kepala Sumber Daya Air melaporkan kepada saya, awalnya Giant Sea Wall yang menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta itu 12 kilometer. Tetapi rencana baru menjadi 19 kilometer. Jadi ada kenaikan 7 kilometer, pemerintah DKI tentunya akan secara sungguh-sungguh mempersiapkan ini,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin mengatakan proyek ini akan melindungi wilayah seluas 120 hektare dan berpotensi berdampak pada 282 bangunan.
“Anggaran untuk tanggul mitigasi aja ini kurang lebih sekitar 52 miliar. Untuk plus satunya masih dilelang,” kata Ika.