Pasuruan. (Cokronews.com) – Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Luhur Andriyanto, membuka acara Introduksi pengolahan ikan yang digelar bersama Dinas Perikanan untuk mendukung Pasuruan Maju, Penuh, Maslahat, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kamis (09/11/2023).
Selesai membuka, istri Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, itu ikut bergabung dengan para peserta. Mereka memasak beberapa menu yang semuanya berbahan dasar ikan, salah satunya krispi ikan.
Menurutnya, kegiatan ini adalah mengingatkan para ibu rumah tangga agar menjadikan ikan sebagai lauk utama di meja makan. Karena ikan memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Utamanya mengandung asam amino esensial yang sangat lengkap nilainya. Baik omega 3, 6 dan Omega 9 yang sangat bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Oleh karenanya, membiasakan makan ikan pada setiap keluarga sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak balita. Selain bergizi, ikan juga bisa dibeli di mana saja dengan harga yang sangat terjangkau.
“Untuk yang memiliki balita, bahkan sampai orang dewasa, ikan adalah lauk yang nilai gizinya tidak boleh diremehkan. Untuk itu, mari kita biasakan untuk mengkonsumsi ikan setiap hari. Murah tapi sangat bergizi,” kata Luhur.
Ditambahkannya, ajakan untuk semakin gemar menkonsumsi ikan merupakan bagian dari kegiatan pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan bagi usaha pengolahan dan pemasaran skala mikro dan kecil.
Bersinergi dengan Dinas Perikanan, TP PKK menurut Luhur memiliki banyak agenda. Bentuknya berupa introduksi pengolahan hasil perikanan yang fresh dan bisa ditiru oleh seluruh peserta yang hadir. Terutama di wilayah-wilayah yang beresiko terjadi stunting.
“Bukan lokus stunting, tapi beresiko stunting. Agar tak sampai menjadi lokus stunting,” singkatnya.
Angka konsumsi ikan di Kabupaten Pasuruan, dalam tiga tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Hasanah menjelaskan, tahun 2020, angka konsumsi ikan sebesar 38,24 kilogram per kapita per tahun. Jumlah tersebut terus naik menjadi 47,74% di tahun 2021, dan untuk 2022, jumlahnya tetap sama.
