Teriak Perusak Jalan Desa, Warga Margourip Gelar Aksi Damai Tolak Dump Truk Muatan Pasir

Kediri (cokronews.com) —- Ratusan warga Desa Margourip Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri datangi Kantor Desa Margourip guna melakukan aksi damai menolak supir dump truk muatan pasir yang melintas di jalan desa warga hingga menyebabkan jalan rusak pada Rabu 7 Februari 2024.

Di depan Kantor Balai Desa Margourip, orasi dilakukan bergantian menyampaikan curahan hati, sambil membentangkan puluhan banner yang bertuliskan kekesalan dan aspirasi dari warga.

Salah satu warga menyampaikan keberatannya jalan desa yang dilalui oleh truk bermuatan pasir menjadikan kerusakan jalan desa.

“Lalu lalang truk pasir selama 24 jam, kebisingan suara knalpot truk mengganggu istirahat warga dan sudah banyak truk yang memakan korban jiwa.” ucap salah satu Koordinator orasi.

Sutikno Koordinator orasi menyampaikan dugaan kasus tabrak lari itu menimpa Warsito, warga Dusun Kaligedok, Desa Margourip, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Senin 20 November 2023 lalu dimana korban meninggal dunia secara mengenaskan akibat terlindas truk pasir.

“Kang Warsito meninggal dunia diduga akibat tertabrak lari truk pasir dan tidak ada yang bertanggung jawab. Kami melaporkan secara resmi kasus tabrak lari warga Margourip ini, ” tegas Sutikno, salah satu perangkat desa setempat. 

Riyadi selaku Kepala Desa Margourip sangat mendukung aksi unjuk rasa warganya.

” Jalan desa yang dilalui semua truk pengangkut pasir ini, bukan diperuntukkan untuk kendaraan melebihi muatan. Kami menyetujui apa yang sudah menjadi niat warga yang menuntut keadilan. Selama ini kami selalu tertindas masalah jalan desa. Karena jalan desa yang dilalui armada kendaraan bertonase tinggi, menyebabkan jalan rusak. Kami sangat berharap ada tanggapan yang serius dari pihak-pihak terkait, ” tegas Riyadi.

Danan Prabandaru, S.H, M.H., selaku Tim Kuasa Hukum warga mengatakan yang harus dipahami oleh semua pihak bahwa aksi kawan-kawan warga Desa Margourip hari ini adalah aksi balasan. 

“Karena, informasi yang diterima supir-supir truck pasir akan melakukan aksi damai yang diduga dimotori oleh oknum LSM untuk melakukan unjuk rasa pada hari ini juga, ” ucap Danan Prabandaru, S.H, M.H.

Dikatakan Danan yang harus dipahami bahwa aksi warga Desa Margourip ini adalah akumulasi dari kekecewaan yang sudah berjalan bertahun-tahun sejak 15 tahun lalu, jalan desa dimanfaatkan oleh pihak lain. 

“Sementara warga Desa Margourip tidak mengambil manfaat yang maksimal dari jalan desa yang ada di wilayahnya. Dan, pemanfaatan jalan yang tidak semestinya itu sudah menimbulkan korban. Hal ini yang kemudian menimbulkan reaksi dari warga Desa Margourip, ” ujarnya. 

Diungkapkan Danan yang sempat dialog dengan Kepala Desa dengan perwakilan dari warga Desa Margourip harus dipahami, warga desa ini bukan orang yang sulit diajak ngomong. 

“Tetapi karena dari pihak lain ini masuknya kepada warga Desa Margourip masuknya tidak pas, sehingga menimbulkan gejolak. Truk muatan pasir yang lewat Desa Margourip ini hampir seluruhnya itu di tambang dari penambangan pasir yang ada di wilayah Blitar. Sehingga warga Desa Margourip ini sesungguhnya hanya merasakan debunya dan merasakan kerusakan, akibat pengangkutan pasir itu, ” tegasnya. 

Dikatakannya kalau pengangkutan material pasir tonasenya pasti berlebih, hal itu yang mempercepat kerusakan jalan. Supir juga tidak peduli jalannya rusak dan tidak ada niat baik untuk memperbaiki jalan secara sukarela. Mereka menunggu diuber-uber dan menunggu jatuh korban kecelakaan, sehingga menimbulkan banyak masalah dan menimbulkan reaksi pada hari ini.

” Jadi aksi hari ini bukan aksi yang berdiri sendiri, tetapi aksi hari ini timbul dari aksi-aksi sebelumnya yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan kepada warga Desa Margourip.”pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *