Jombang (cokronews.com) — Bupati Jombang, Warsubi, S.H., M.Si pada Senin (21/7) siang mengikuti peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah.
Mengikuti acara tersebut melalui zoom meeting dari Pendopo Kabupaten Jombang, Bupati Warsubi didampingi Wakil Bupati Jombang Salmanudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, para Kepala OPD terkait, camat dan kepala desa se-Kabupaten Jombang.
Kopdeskel Merah Putih merupakan inisiatif utama dalam Asta Cita keenam Presiden, yang bertujuan menggerakkan ekonomi lokal dan menanggulangi kemiskinan dari tingkat desa. Program ini juga menjadi bagian dari “trisula” pengentasan kemiskinan era pemerintahan Prabowo, bersama dengan Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah dan Sekolah Rakyat.
Jombang telah menunjukkan komitmen kuat dalam program ini. Sebanyak 302 desa dan 4 kelurahan di Jombang telah merampungkan legalitas kelembagaan Kopdeskel Merah Putih. Pencapaian ini mengantarkan Bupati Warsubi meraih penghargaan sebagai Tokoh Pembina Koperasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Peringatan Hari Koperasi ke-78 lalu.

Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Jombang dalam mempercepat Akta Notaris Koperasi dengan pembiayaan mandiri APBD.
Saat ini, Kopdeskel Merah Putih di Jombang sedang dalam proses penataan. Bupati Warsubi berharap koperasi desa merah putih yang ada dapat segera pro aktif menjalankan arahan pemerintah pusat sebagaimana disampaikan dalam zoom dengan Presiden. “Secara kelembagaan ada kanto koperasi, Kios Sembako murah, Unit Bisnis Simpan Pinjam, Klinik Kesehatan Desa/Kelurahan, Apotek Desa/Kelurahan, Sistem Pergudangan/Cold Storage, dan Sarana Logistik Desa/Kelurahan, Koperasi menjadi agen penyalur LPG 3 kg hingga pupuk” tutur Bupati Warsubi.
Peluncuran nasional Kopdeskel Merah Putih ini berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang berlaku sejak 27 Maret 2025. Program kolaboratif ini melibatkan 13 kementerian dan 2 badan, serta seluruh kepala daerah, demi pemerataan kesejahteraan yang nyata.

Disampaikan Presiden Prabowo dengan adanya Kopdeskel Merah Putih, masyarakat desa diharapkan terbebas dari jeratan pinjaman ilegal, tengkulak, dan rentenir. Koperasi ini juga akan mendorong usaha lokal, mempersingkat rantai distribusi, serta menyediakan akses terhadap kebutuhan pokok terjangkau, pinjaman modal mudah, layanan kesehatan dekat, dan penyimpanan hasil tani serta laut yang aman.
Sebagai langkah awal, 103 Kopdeskel Merah Putih akan dijadikan model percontohan. Kisah suksesnya akan direplikasi ke desa-desa lain, dengan target seluruh Kopdeskel Merah Putih dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
“Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. (Kopdes Merah Putih) yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat”, tutur Presiden.

Kopdes Merah Putih dioperasikan melalui pendekatan yang inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Kopdes Merah Putih diharapkan bisa memperkuat ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan ujungnya mengurangi kemiskinan.
Kopdes Merah Putih mengedepankan kemakmuran dan kesejahteraan petani, karena menjadi tempat menampung hasil produksi pertanian secara langsung, tanpa melewati panjangnya rantai pasok yang selama ini menekan keuntungan petani. Rantai pasok yang singkat juga menekan pergerakan tengkulak dan menguntungkan konsumen yang bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
“Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir. Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar,” pungkasnya.