Nganjuk. (Cokronews.com) – Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra penghasil tanaman porang terbesar di Jawa Timur. Selain tanaman bawang merah, Nganjuk juga dikenal sebagai komoditi tanaman porang, karena di Kabupaten Nganjuk banyak petani porang, juga ada pabrik atau perusahaan yang menerima hasil panen tanaman porang.
Hal ini seperti yang dikatakan salah satu Pengusaha muda porang asal Nganjuk, Dony Mahendra, pemilik usaha Porang Mulya Indonesia. Menurut Dony, tanaman porang adalah sejenis dengan umbi-umbian, yang diperoleh dari dalam tanah. Di Kabupaten Nganjuk tanaman ini banyak diminati oleh para masyarakat petani, karena cocok tanamnya yang tergolong mudah, pun dengan perawatannya.
“Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam, dengan letak bakal tunas menghadap ke atas. Untuk masa panenya, tidak kurang dari usia dua tahun dari masa tanam. Semakin lama usia porang maka juga semakin besar dan bagus,” beber Pria yang tinggal di Desa Petak, Kecamatan Bagor tersebut.

Selain cara tanam yang tergolong mudah, tanaman porang, kata Dony, juga memiliki pangsa pasar yang bagus. “Porang yang kita beli dari para Petani, kemudian kita ekspor ke China, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik,” terangnya.
Tidak hanya berhenti pada penjualan Porang dalam bentuk umbi, Dony bersama usaha porangnya, Porang Mulya Indonesia, mengolah porang menjadi beberapa produk olahan. Seperti tepung porang, beras porang, stick porang, dan bakso porang.
“Seperti yang sudah kita kemas saat ini, stick porangku, beras porangku, tepung porangku dan bakso porang. Semuanya berbahan dasar dari porang,” urainya.
Banyaknya makanan yang dapat diolah dari bahan baku porang, ke depan optimis Dony, porang akan menjadi makanan masa depan. Dapat menjadi pengganti bahan baku tepung dan beras.
“Karena porang ini adalah rendah kalori, rendah karbohidrat dan juga rendah kadar gula. Dengan banyaknya tanaman porang dan petani porang di Nganjuk. Saatnya porang menjadi lokal pride atau kebanggan produk lokal Nganjuk, selain brambang (bawang merah),” tambahnya.
“Tentunya kami juga berharap, dukungan dan support dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk,” imbuhnya.











