Pasuruan. (Cokronews.com) – Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan.
Penetapan tersebut karena setiap kali terjadi bencana, seluruh pemangku kepentingan di Desa Ngadirejo langsung tanggap dan siap untuk melakukan hal apa saja yang dibutuhkan. Bahkan dalam hal anggaran sekalipun, Desa Ngadirejo terbilang mandiri.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan, Desa Ngadirejo mengalokasikan anggaran desa untuk kegiatan penanggulangan bencana. Utamanya dalam hal mitigasi. Oleh karenanya, hal tersebut patut dicontoh oleh desa-desa lain agar tak bergantung pada anggaran pemerintah daerah atau pusat jikalau terjadi bencana.
“Kami sangat senang dengan inisiatif Desa Ngadirejo yang memanfaatkan anggaran desa untuk mitigasi. Hal ini patut ditiru oleh desa yang lain,” kata Sugeng, Kamis (09/11/2023).
Dikatakan Sugeng, sepanjang tahun 2023, Desa Ngadirejo pernah mengalami tanah longsor saat musim penghujan kemarin. Bahkan, tempat ibadah umat Hindu alias Pura juga mengalami kerusakan cukup parah. Namun, warga di sana tak tinggal diam. Mereka bahu membahu membersihkan sisa longsoran dan memperbaiki pura agar bisa dipakai untuk beribadah kembali.
“Inilah hebatnya warga Desa Ngadirejo. Koordinasi yang baik mulai kepala desa, Muspika, sampai Pecalang, Orari, Banser sampai ke Kecamatan dan BPBD, sehingga cepat tertangani,” ucapnya.
Dengan ditetapkannya Desa Ngadirejo sebagai Desa Tangguh Bencana, maka sampai sejauh ini sudah ada 19 desa di 19 kecamatan yang sudah berstatus Desa Tangguh Bencana.
Sugeng berharap, jumlahnya semakin bertambah melalui kemandirian desa itu sendiri.
“Seperti yang dilakukan Desa Ngadirejo. Semoga semakin banyak desa-desa lain yang tangguh dalam menghadapi setiap kali bencana datang,” harapnya.
Seperti diketahui, Desa Ngadirejo menjadi salah satu desa yang dipetakan sebagai wilayah rawan bencana tanah longsor, erupsi dan kebakaran hutan.