Pelatihan Peningkatan SDM Relawan PMI Kecamatan Klojen Kota Malang

Malang (cokronews.com) —- Rabu (27/12/2023) bertempat di lantai 2 Kantor Kecamatan Klojen Kota Malang dilaksanakan Pelatihan Peningkatan SDM Relawan PMI Kecamatan Klojen.

Dalam sambutannya Ketua PMI Kecamatan Klojen Wari mengatakan bahwa sebagai anggota relawan sudah selayaknya memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Dengan pelatihan tersebut diharapkan para relawan PMI khususnya di Kecamatan Klojen mampu menjadi relawan yang mandiri dan berkepribadian baik.

Acara dihadiri oleh Ir. Samsul Hadi mewakili ketua PMI kota Malang, Wari ketua PMI Kecamatan Klojen, Nadhim mewakili Camat Klojen, Dra. Umi Nurhayati bendahara PMI kecamatan Klojen, pemateri Ascosenda dan M. Zamroni Erwan, 21 undangan serta 27 orang pengurus dan anggota relawan.

“Sebagai lembaga kemasyarakatan yang dipayungi oleh hukum, yakni UU no1 tahun 2018, PMI tidak perlu khawatir dengan kinerja yang harus dilakukan. PMI harus mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan semakin baik disertai perencanaan yang bagus. Sehingga anggaran dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan PMI dapat terserap dengan baik.” Ujar Samsul Hadi.

“PMI adalah organisasi sosial yang menjunjung tinggi solidaritas, kesetiakawanan, dan patuh serta disiplin. Secara kelembagaan dan performance anggota diatur oleh aturan organisasi.” Pungkasnya.

Materi pelatihan diberikan oleh pemateri Ascosenda, seorang aktivis dan relawan lulusan Universitas Negri Malang. Selain sejarah singkat PMI, Ascosenda menguraikan sedikit tentang sejarah PMI dari awal berdirinya oleh Jean Henry Dunant. Hingga kemudian hari Palang Merah Internasional diperingati setiap 8 Mei sesuai hari kelahiran bapak Palang Merah Dunia tersebut.

“Materi terpenting dari tugas kita sebagai anggota organisasi palang merah adalah menolong dan membantu korban konflik bersenjata, bencana dan mempromosikan hukum perikemanusiaan. Kemanusiaan/homosocius, memanusiakan manusia di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaan, sama kedudukannya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Kenetralan – tidak memihak. Kemandirian – harus mampu berdiri sendiri, tidak terikat dengan organisasi yang lain. Kesukarelaan – tidak ada paksaan untuk melakukan giat kemanusiaan. Kesatuan – kompak, rukun, kebersamaan. Kesatuan – hanya ada 1 organisasi PMI saja di tiap wilayah. Dan Kesemestaan – PMI hadir dimanapun kita berada. Bagaimana kita mengimplementasikan nilai- nilai positif sebagai anggota PMI dalam kehidupan,” uraian singkat Ascosenda.

Pemateri kedua, M. Zamroni Erwan menyampaikan tentang tugas anggota PMI dalam penanganan bencana, memetakan wilayah rawan bencana atau mitigasi, mengingat setiap wilayah memiliki tekstur alam dan sosial sendiri, perlunya dibentuk Sibat atau siaga bencana berbasis masyarakat. Agar mampu melakukan pertolongan dan evakuasi. Anggota atau sukarelawan harus memahami resiko, jadi persiapan penyelamatan diri diutamakan sebelum bertugas, Primary assesment meliputi aman diri, aman korban dan aman lingkungan.

Pelatihan tersebut memberikan banyak sekali ilmu untuk para anggota relawan sekaligus berbagi pengalaman saat terjun sebagai relawan di berbagai daerah terdampak bencana alam maupun kecelakaan besar. (Shirl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *