Kediri (Cokronews.com) – Hari ini, Selasa, (24/08), BPBD Kota Kediri, 3 Pilar Kecamatan Mojoroto, dan Satgas PPKM Mikro Kelurahan, serta Puskesmas Wilayah Sukorame melakukan koordinasi khusus.
Hal ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Koordinasi Pagi Penanganan Covid-19 (KOPI PAID). Koordinasi ini berkaitan dengan adanya salah satu pasien Isolasi Terpusat (Isoter) yang akan pulang.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, koordinasi antar OPD hingga di tingkat kecamatan terus dilakukan terutama pada kasus-kasus yang butuh penanganan cepat.
“Seperti halnya mengenai pasien yang pulang dari isoter. Kami mengupayakan mulai dari kondisi kesehatan sebelum keluar dari isoter, transportasinya, bahkan pemantauan kesehatan ketika sudah di rumah terus kami siapkan. Hal ini agar pasien tidak bingung, karena kami akan selalu memantau,” ujar Mas Abu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri sekaligus penanggungjawab Ruang Isolasi Terpadu Indun Munawaroh menyampaikan kepulangan pasien kondisi luar biasa ini telah dikoordinasikan dengan seluruh unsur yang bersangkutan terutama dari Puskesmas Wilayah Sukorame untuk pengecekan kesehatan.

“Kepulangan beliau ini kami pertimbangkan atas dasar kemanusiaan. Namun kami juga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan agar sebelum pulang pasien ini dites swab terlebih dulu. Setelah dites kemarin Senin (23/08) hasilnya negatif,” ujar Indun Munawaroh.
Selain dengan Puskesmas Wilayah, koordinasi juga dilakukan dengan 3 pilar Kecamatan dan PPKM Mikro untuk pemantauan setelah sesampainya pasien di rumah.
Saat dihubungi Selasa (24/08) siang, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono mengatakan, kepulangan pasien tersebut memang dalam kondisi sudah sehat dan telah dites.
“Sebenarnya pasien tersebut masih betah untuk melanjutkan isolasi di BLK. Kalaupun kemarin hasil tes tetap positif, ya tidak diperbolehkan pulang meskipun ada kondisi lain yang melatarbelakangi kepulangannya,” ujar Bambang.

Akhirnya pada pukul 12.10, pasien tersebut diantarkan pulang dengan menggunakan ambulans yang berada di BLK.
Sementara itu, saat dihubungi Selasa (24/08) pagi, Kepala Puskesmas Wilayah Sukorame dr. Gretta Hapsari menyampaikan nantinya tetap ada tenaga kesehatan yang memantau kesehatan pasien tersebut.
“Meskipun kondisi sudah pulih, selama di rumah nantinya perawatan sama dengan isoman pada umumnya. Kebetulan tenaga kesehatan yang akan rutin mmeriksa juga bertetangga dengan yang bersangkutan, sehingga pemeriksaan dapat lebih rutin. Selain itu kami juga tetap menghimbau protokol kesehatan tetap diterapkan di rumah,” ujar dr Gretta.
Saat ini, sesuai data Dinas Kesehatan Kota Kediri per tanggal 24 Agustus 2021, terdapat 38 orang yang menjalani isolasi terpusat di BLK setelah sebelumnya hanya terdapat 3 orang yang tersisa.
Hal ini setelah adanya evakuasi pasien isoman ke Isoter sesuai dengan kebijakan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk seluruh warga isoman dapat melanjutkan masa isolasi di BLK.