Menuju Swasti Saba Wistara, Pemkot Ikuti Verifikasi Lanjutan Penilaian Tim Pusat

Mojokerto. (Cokronews.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Sekretaris Daerah Gaguk Tri Prasetyo, Ketua Forum Kota Mojokerto Sehat (FKMS) Supriyadi Karima Saiful serta jajaran Kepala Perangkat Daerah se-Kota Mojokerto memaparkan program-program dan capaian untuk mewujudkan Kota Mojokerto Sehat.

Dalam mewujudkan Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri dijelaskan oleh Ning Ita, sapaan akrab wali kota bahwa di Kota Mojokerto terdapat inovasi Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto). “Inovasi Canting Gula Mojo merupakan sinergitas seluruh stakeholder, seluruh unsur masyarakat sampai dengan lini yang terbawah, mulai dari calon pengantin kita bekerjasama dengan Kemenag, TP PKK melalui dasawisma, juga dharma Wanita,” terang Ning Ita.

Dalam penjelasannya untuk tatanan kedua yaitu tatanan pemukiman dan fasilitas umum, Ning Ita menyampaikan bahwa 57% wilayah di Kota Mojokerto merupakan kawasan permukiman sehingga perlu adanya intervensi guna menciptakan pemukiman yang sehat. “Di masing-masing lingkungan sudah terbangun 125 IPAL komunal, bank sampah. Intervensi bedah rumah yang dalam 5 tahun sudah terdapat 724 rumah sehat bagi masyarakat kurang mampu serta inovasi Gempa Genting yang memanfaatkan sampah untuk penanganan stunting,” tutur wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.

Lebih lanjut dalam bidang pendidikan yang merupakan tatanan ketiga Ning Ita menjelaskan bahwa IPM sudah meningkat bahkan 99,81% dari 42 SPM di bidang pendidikan sudah tercapai. Dan untuk tatanan keempat yaitu tatanan pasar. Disampaikan oleh Ning Ita bahwa di Kota Mojokerto sudah terdapat 5 pasar tradisional, 1 pasar induk, dan 4 pasar tematik. “Alhamdulillah bulan Maret lalu Menperindag meresmikan 5 pasar yang sudah kita revitalisasi dengan standar kesehatan,” imbuhnya.

Dalam tatanan pariwisata yang juga merupakan bagian dari penilaian Kota Sehat Swasti Saba Wistara, Ning Ita menyampaikan bawa saat ini Pemerintah Kota Mojokerto tengah menyiapkan kota wisata berbasis sejarah dan budaya dengan Taman Bahari Mojopahit sebagai daya tarik wisata. “Saat ini kota Mojokerto mendapatkan alokasi anggaran untuk daya tarik wisata Taman Bahari Mojopahit. Sungai Ngotok kita jadikan sebagai destinasi wisata susur sungai dengan wisata petik jeruk sepanjang bantaran sungai,” terang Ning Ita.

Kemudian tatanan keenam terkait dengan transportasi dan tertib lalu lintas jalan. “Kota Mojokerto sudah ada Perda nomor 2 tahun 2013 tentang penyelenggaraan komunitas dan angkutan jalan, Perwali nomor 13 tahun 2016 tentang angkutan sekolah gratis. Kota Mojokerto sudah menyediakan puluhan bis sekolah gratis bagi sekolah SD dan SMP dan ada Perwali no 90 tahun 2016 tentang program smart transportas sekolah”, ungkapnya.
Selanjutnya dalam tatanan ketujuh yaitu perkantoran dan perindustrian, Kota Mojokerto memiliki Perda tentang pengaturan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas, Perda tentang kawasan tanpa rokok serta Perda tentang jaminan sosial daerah. “Kami menyediakan anggaran untuk Jamsostek bagi ketua RT dan RW serta kader motivator kesehatan juga seluruh marbot yang menjaga tempat ibadah yang ada di kota Mojokerto yang merupakan komitmen terkait jaminan sosial untuk masyarakat”, terangnya.

Kemudian pada tatanan perlindungan sosial telah memberikan memberikan jaminan sosial bagi 10.059 KK dari total 45.500 KK ditambah bantuan sosial bagi penyandang disabilitas, anak yatim serta tukang becak dan lansia. “Perlindungan sosial kepada masyarakat kota Mojokerto telah kita berikan secara signifikan dengan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” imbuh Ning Ita.

Pada tatanan kesembilan adalah sudah ada regulasi terkait pencegahan dan penanganan bencana dan memiliki tim siaga dan unsur masyarakat yang bergerak di bidang kesiapsiagaan penanggulangan bencana. “Kami memiliki call center 112 dan PSJ 119, bisa diakses 24 jam terkait dengan kegawatdaruratan yang terjadi di masyarakat”,

Menutup penjelasannya Ning Ita menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim verifikator dari Kemendagri, Kemenkes, Kemenkop atas evaluasi yang diberikan. “Insyaallah kami di Kota Mojokerto berikhtiar maksimal menggandeng seluruh stakeholder, menggandeng lini terbawah untuk bersama-sama untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai sebuah kota yang bersih, nyaman, sehat bagi siapa saja yang berdomisili di dalamnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *