Ponorogo ( cokronews.com ) —– Peringatan Hari Jadi ke-528 Kabupaten Ponorogo bertajuk “Serenade Langit Tembaga.” Ide titel acara itu datang dari Bupati Sugiri Sancoko yang sarat makna.
“Sebuah orkestra di sore hari, ketika langit sedang menyala tembaga bersamaan matahari mulai terbenam di arah barat. Sungguh pemandangan yang indah mempesona,” kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko– memaknai Serenade Langit Tembaga.
Kang Bupati saat membuka pagelaran reog obyog di Alun-Alun Ponorogo, pada Sabtu (24/08/2024), mengungkapkan bahwa peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo kali ini bertepatan dengan pengujung masa jabatannya. “Saya mendapat amanah dari masyarakat untuk menakhodai kapal besar bernama Ponorogo yang Kota Reog, Kota Budaya, Kota Santri,” terangnya.
Pun, Serenade Langit Tembaga juga mengandung makna bahwa sebentar lagi matahari akan terbenam indah dengan membawa harapan cerah karena esok pasti terbit kembali. Pagelaran 50 reog obyog yang mengawali Serenade Langit Tembaga menjadi tontonan menarik dan menghibur masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan, kalangan seniman mengapresiasi ide cemerlang menampilkan reog secara kolosal di alun-alun itu. Para pembarong, penari jathil, dan bujangganong tampil penuh semangat. “Para seniman memberikan apresiasi kepada Pak Bupati karena telah memberikan ruang dan waktu bagi pelaku seni untuk mengekspresikan diri,” jelasnya.
Menurut dia, pertunjukan reog kolosal pernah digelar di Alun-Alun Ponorogo lebih dari satu dasawarsa silam. Bupati Sugiri Sancoko mengulangi pagelaran reog obyog dengan puluhan dadak merak secara bersamaan itu selama dua tahun berturut bersamaan peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo.
“Karena rasa cintanya kepada budaya dan kesenian di Ponorogo, Kang Bupati di pengujung masa jabatannya mempersembahkan Serenade Langit Tembaga untuk seluruh masyarakat,” ujar Judha. ( kominfo )