Kediri(Cokronews.com) — Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, sukses menyelenggarakan Pekan Kewirausahaan(07/11/25), diikuti 250 siswa-siswi kelas unggulan 7, 8, dan 9.
Kegiatan yang berlangsung pada 4, 6 dan 7 November 2025 ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara SMPN 1 Ngadiluwih dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) IKM Bela Negara dan Badan Koordinasi Forum Kader Bela Negara (Bakorda FKBN) Kediri Raya.
Pekan Kewirausahaan ini bertujuan untuk memperkuat elemen pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni Cipta, Rasa, dan Karsa, guna membentuk karakter siswa yang utuh dan bermanfaat bagi masyarakat.
Drs. Imam Basori, Kepala SMPN 1 Ngadiluwih menjelaskan bahwa program ini dirancang secara terprogram dan spesifik untuk membekali siswa-siswi secara seimbang.
“Pekan Kewirausahaan ini kami siapkan untuk beberapa kelas, memang tidak semuanya. Siswa-siswi yang ikut berjumlah total 250 anak dari dua kelas unggulan 7, 8, dan 9. Kami bekali dua-duanya, selain pintar akademis juga punya keterampilan, agar nanti di lingkungan masyarakat bisa digunakan untuk tambahan penghasilan,” jelas Kepala Sekolah.
Sementara itu, Kepala Bakorda FKBN Kediri Raya, Akhir Kristiono, S.H., menyampaikan apresiasi atas kesempatan berkolaborasi untuk kedua kalinya dengan SMPN 1 Ngadiluwih dan fokus FKBN dalam membangun mental wirausaha pelajar.
“Kami diberikan kesempatan lagi oleh SMPN 1 Ngadiluwih (pelatihan) berlangsung selama tiga hari. Kami melakukan sebaik mungkin agar kedepannya adik-adik pelajar ini mempunyai suatu pandangan bagaimana sih menciptakan suatu pekerjaan, menghasilkan produk yang mendatangkan cuan. Dalam hal ini, nantinya akan tercipta pelaku usaha UMKM di Kabupaten Kediri yang dimulai dari adik-adik, sejak mereka sekolah sudah memiliki mental pengusaha,” ujar Akhir Kristiono.
Mengenai tingkat kesulitan, pria yang berprofesi sebagai advokat itu memuji antusiasme dan kreativitas siswa.
“Tingkat kesulitan melatih siswa, saya rasa mereka ini kreatif dan hebat-hebat. Dari tahun-tahun kemarin juga mereka sangat antusias sekali,” tambahnya.
Lebih lanjut, Akhir Kristiono memberikan pesan kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kediri.
“Kami siap dihadirkan, ikut serta dalam membangun Bela Negara dengan berbagai pelatihan dari kami tanpa dipungut biaya, karena memang kami Bela Negara harus hadir untuk pendidikan yang terbaik,” tegasnya.
FKBN Kediri Raya diketahui telah melaksanakan kegiatan serupa di berbagai tempat, mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga sejumlah SDN di kota Kediri.
Pelatihan yang ditawarkan pun sangat beragam dan luas, mencakup:
- Kerajinan: pembuatan janur, tas dari eceng gondok.
- Kuliner: pelatihan olahan masakan.
- Seni: memahat patung.
- Bahasa: Mandarin, Jepang, Korea, Arab.
“Pelatihan masih ada banyak yang bisa diajarkan. Jadi tentunya pihak sekolah tinggal pilih, mana yang bisa kami berikan. Dan semaksimal mungkin yang terbaik kami berikan demi pendidikan di Kabupaten Kediri,” tutup Akhir Kristiono.











