Pasuruan ( cokronews.com ) —- Untuk mewujudkan generasi unggul dan berkompeten di era serba digital, baik santri/santriwati maupun pelajar harus memiliki kecakapan digital. Kata Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto, hal itu sebagai bekal dalam membangun digital platform yang berfungsi untuk menyebarkan banyak informasi penting dan menarik bagi masyarakat.
Disampaikan pada saat pembukaan Al Yasini Lughoh Competition 3rd yang pada Minggu (25/2/2024), pria berpembawaan enerjik yang merupakan tenaga pendidik Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut menitipkan dua pesan pentingnya kepada para peserta lomba. Fokusnya lebih kepada eksplorasi literasi digital yang dimiliki untuk didedikasikan kepada khalayak. “Ada dua hal yang perlu kami sampaikan. Pertama kita hidup di era disrupsi, era yang tidak menentu. Sekarang kita sudah memasuki teknologi 5.0. Intinya, perbedaan antara revolusi digital 4.0 dengan 5.0, bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan ummat. Supaya masyarakat makin maju,” jelasnya di Aula Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini, Dusun Areng-areng Kecamatan Wonorejo.
Menurutnya, adalah sebuah keniscayaan bagi generasi muda untuk mengambil peran dalam kehidupan masyarakat di era disrupsi yang sangat identik dengan perubahan teknologi yang begitu cepat. Oleh karenanya, baik santri/santriwati maupun pelajar di Kabupaten Pasuruan berkewajiban meng-upgrade keilmuannya sebagai modal utama dalam berkompetisi 5-10 tahun mendatang. Tentunya, keilmuan yang dimiliki harus dibagikan kembali ke lingkungan sekitar. “Penguasaan ilmu dan IT yang bagus kalau hanya untuk kepentingan pribadi saja, maka masih hidup di era 4.0. Tapi kalau dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, maka sudah hidup di era sekarang, revolusi digital 5.0. Maka saya nitip, penguasaan digital platform itu penting sekali dan harus diaplikasikan. Buat branding yang sedemikian rupa sehingga lebih bagus lagi,” tandasnya dengan nada bersemangat.
Ditambahkan Pj. Bupati Andriyanto, dengan membangun digital platform melalui media sosial atau e-commerce misalnya, kaum milenial generasi Z akan jauh lebih berkarya dan berdaya. Dengan demikian juga akan berkontribusi dalam pembangunan. “Selamat kepada Gus Mujib, bahwa Al Yasini Lughoh Competition ini nantinya bisa mengangkat derajat terutama adek-adek pelajar SMP, SMA, SMK sehingga masa depannya semakin bagus. Setelah lomba ini, kalah menang biasa. Tapi yang penting harus terus belajar dan bisa membangun semua kegiatan dasar-dasar yang bersifat digital. Munculkan akun-akun media sosial yang hebat dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar,” urainya dengan lugas.
Masih di momen yang sama, dalam agenda yang dihadiri oleh Gus Mujib sapaan familiar Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini, Konjen dan Wakil Konjen Australia dan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Malang tersebut, Pj. Bupati Pasuruan menekankan tentang pentingnya sebuah inovasi. Berikut, menjabarkan beberapa syarat inovasi yang dapat diterapkan oleh santri/santriwati dan pelajar. “Inovasi, sesuatu yang tidak terelakkan di era sekarang sehingga tidak akan ketinggalan dalam era kompetisi. Makanya Panjenengan semuanya harus rajin berinovasi. Pertama, syaratnya harus berbasis riset, penelitian. Kedua, inovasi ada unsur kebaharuannya, novelty. Buat sesuatu yang berbeda, tidak harus dalam bentuk produk. Lomba ini adalah salah satu momentum untuk bersaing. Ketiga, inovasi harus ada asas kemanfaatan. Keempat, inovasi harus berkelanjutan, suistanable,” ucapnya.
Mengambil tema “Bersahabat Dengan Negeri Seberang”, Al Yasini Lughoh Competition 3rd diikuti oleh pelajar SD dan SLTP se-Jawa Timur. Adapun materi kompetisi yang dilombakan, Qiro’atus Syi’ir, Reading Poem, Story Telling dan Taqdimul Qissoh.