Nganjuk (cokronews.com) — Upaya menekan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nganjuk terus digencarkan. Kali ini, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Nganjuk menghadirkan cara kreatif dan inspiratif, pelatihan memasak berbasis kuliner khas daerah.
Kegiatan ini digelar selama dua hari pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2025, di aula Balai Desa/Kecamatan Loceret, dengan melibatkan 15 peserta yang tercatat masuk dalam data kemiskinan ekstrem. Dilansir dari JP Radar Nganjuk, mereka tidak hanya belajar memasak, tetapi juga diajak mengenal potensi bisnis kuliner yang bisa menjadi jalan keluar menuju kemandirian ekonomi.
Kepala Dinkop UM Nganjuk, Cuk Widiyanto, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan langkah nyata memberdayakan warga.
“Harapannya, peserta terinspirasi untuk berinovasi membuka usaha kuliner khas Nganjuk. InsyaAllah dengan cara ini, kemiskinan ekstrem berkurang, sementara kekayaan kuliner daerah semakin dikenal,” ujarnya.
Suasana pelatihan makin istimewa dengan kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, S. Wahyuni Marhaen Djumadi. Istri Bupati Marhaen yang akrab disapa Bu Yuni ini tak hanya hadir memberi motivasi, tetapi juga turun langsung melatih dan memasak bersama peserta.
Tak heran antusiasme peserta begitu tinggi, sebab Bu Yuni sendiri pernah meraih juara pertama lomba memasak tingkat provinsi. Keahliannya di dapur membuat sesi pelatihan semakin hidup, penuh semangat, dan memberi inspirasi nyata bahwa memasak bisa menjadi jalan menuju kesejahteraan.
Pelatihan ini merupakan program Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Dinkop UM Kabupaten Nganjuk. Tahun ini, kegiatan serupa dijadwalkan berlangsung di empat kecamatan. Hingga pertengahan tahun, pelatihan telah digelar di dua titik, yakni Kecamatan Rejoso dan Loceret.
Dengan sentuhan lokal berupa kuliner khas Nganjuk, pelatihan ini diharapkan melahirkan wirausaha baru yang tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga turut melestarikan identitas kuliner daerah.
Dinkop UM Nganjuk Gelar Pelatihan Memasak, Dorong Warga Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem Lewat Kuliner
