Dinkes Nganjuk Ingatkan Masyarakat Bahaya HIV/Aids

Nganjuk (cokronews.com)—–IV/Aids adalah penyakit yang cukup berbahaya di Indonesia dan penularannya pun sangat pesat. Hasil laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menyatakan dari tahun 2022 sampai periode Oktober tahun 2023 sudah ada 2.300 kasus HIV/Aids.

“Di periode Januari sampai Oktober 2023 ada kasus HIV/Aids baru di Kabupaten Nganjuk yaitu sebanyak 240 kasus dan jika ada peningkatan lagi bisa sampai 300 an kasus,” terang Edy Suyitno selaku pelaksana program HIV/Aids Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk saat menjadi narasumber di RSAL 105,3 FM.

Lebih lanjut, Edy menuturkan bahwa lebih dari 90 persen penyakit HIV/Aids bisa tertular melalui HB (Hubungan Badan) yang sering bergonta ganti pasangan. HIV/Aids ini menular lewat cairan tubuh seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI.

“Dan biasanya yang paling banyak tertular itu di rentan usia produktif yaitu antara usia 20-45 tahun,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa HIV/Aids ini berbeda dengan penyakit yang lain. Jika penyakit lain bisa langsung terdeteksi gejalanya, tetapi penyakit ini tidak bisa langsung terdetek. “Jadi jika memang berpotensi silahkan bisa langsung periksa ke puskesmas terdekat,” tutur Edy.

Gejala yang dialami penyakit ini biasanya bisa terdeteksi minimal 3 bulan jika ketahanan tubuh penderita lemah. Namun banyak factor juga, gejala tersebut bisa terdeteksi setelah beberapa tahun. Berikut beberapa gejala yang sering dialami penderita diantaranya : Diare yang berkepanjangan, semakin hari badan semakin kurus, adanya jamur mulut dan sariawan yang parah.

Kemudian Edy membeberkan selain pada usia rentan, beberapa kasus juga banyak sekali terjadi pada Ibu rumah tangga dan dari anak-anak. Dan yang paling utama pemeriksaan skrining HIV/Aids dilakukan oleh calon pengantin dan Ibu hamil. Hal ini sebagai bentuk deteksi dini agar bisa langsung dilakukan pengobatan.

Pemeriksaan skrining HIV/Aids ini dapat dilakukan di puskesmas maupun Dinas Kesehatan dan bersifat gratis tanpa biaya apapun yang pasti kerahasiaannya terjamin. “Jika penderita sudah terdeteksi kita sebagai pelayan kesehatan tentunya memberikan dukungan untuk melakukan pengobatan dan perawatan. Dan apabila pengobatannya lancar virus tidak akan berkembang,” lanjutnya.

Sebagai informasi virus HIV/Aids sebenarnya tidak menyebabkan kematian, tetapi virus inilah yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan dari sini virus-virus yang lain bisa masuk ke tubuh, salah satunya virus TBC yang sangat mematikan. “Hal inilah yang menyebabkan orang meninggal, karena kekebalan tubuhnya yang menurun,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *