Malang. (Cokronews.com) – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M membuka acara Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Jenjang Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Malang Tahun 2023 di Halaman Kantor Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa 23 Mei 2023 pagi. Kegiatan yang mengusung tema ‘Generasi Millenial Musim yang Kreatif, Inovatif, Sportif dan Moderat memperlombakan empat item lomba dan diikuti sejumlah perwakilan siswa SD se Kabupaten Malang. Hadir dalam kegiatan ini diantaranya sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, Camat dan Muspika, Korwik Dinas Pendidikan Kecamatan Gondanglegi, Pengurus dan Anggota Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Kabupaten Malang.
”Selamat dan sukses atas terlaksananya kegiatan Pentas PAI. Saya menyambut baik dan memberikan dukungan sepenuhnya atas diselenggarakannya rangkaian perlombaan yang terdiri dari Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) juga Lomba Cerdas Cermat Pendidikan Agama Islam (LCCPAI). Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk dukungan atas Kurikulum Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar, dan menjadi sarana untuk melaksanakan pembinaan mental kompetitif dan mengasah ilmu pengetahuan, serta bakat kreativiitas para peserta,” jelas Bupati Malang dalam arahannya.
Beliau memberikan beberapa catatan dalam Pentas PAI kali ini diantaranya agar kegiatan ini dijadikan sebagai sarana dalam memberikan penguatan ilmu agama, keimanan juga ketakwaaan kepada Allah SWT bagi seluruh peserta kompetisi, manfaatkan momentum ini sebagai sarana untuk meraih pengalaman, sembari mempersiapkan bekal akhirat yang sebanyak-banyaknya. Tak ketinggalan, kegiatan ini juga ajang untuk mengajarkan kepada generasi penerus bangsa untuk memahami arti toleransi, kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain di dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan menekankan kembali rasa Nasionalisme, Cinta Tanah Air, juga persatuan dan kesatuan kepada generasi penerus Bangsa.
”Kepada anak-anakku yang saya cintai, mari mengikuti kompetisi ini dengan penuh semangat dan kesungguhan. Kalah dan menang, pada dasarnya merupakan hal yang biasa dalam sebuah kompetisi. Satu hal yang terpenting untuk dilakukan, adalah berikhtiar mempersiapkan diri sebaik mungkin, dan memberikan penampilan yang maksimal. Di tengah dinamika dunia pendidikan yang terjadi dewasa ini, bahwa berbagai perbedaan yang banyak ditemui pada aspek sosial dan kemanusiaan, bukan alasan yang dapat menjadi pemecah. Melainkan justru menjadi ciri pluralisme dari Bangsa Indonesia yang menjadikan kita mampu untuk hidup berdampingan secara harmonis satu sama lain. Jangan pernah ada bullying juga tindakan rasisme lainnya yang terjadi di lingkungan Pendidikan Kabupaten Malang,” harap Bupati Malang.