Pacitan (cokronews.com) —— Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur melakukan serangkaian monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan penguatan Penerapan Standar Padi dan Jagung di Kabupaten Pacitan. Kegiatan ini dikemas melalui FGD (Forum Group Discussion). Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Penguatan Penerap Standar Padi dan Jagung ditujukan untuk mendukung UPSUS di Kab. Pacitan. Selasa (5/3/2024)
FGD yang di gelar di BPP Donorejo Pacitan dihadiri 25 orang peserta petani padi dan jagung serta penyuluh pertanian. FGD dipimpin oleh Penanggunjawab Wilayah Kab. Pacitan, Arif Cahyono, S.ST., bersama dengan tim BSIP Jatim. Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pacitan, Agus Rustamto, SP., MM., juga ikut mendampingi dalam kegiatan tersebut.
Rangkaian FGD diawali dengan pengisian kuesioner dan dilanjutkan dengan Diskusi. Mereka terlibat dalam diskusi yang interaktif dan penuh antusias. Dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan seputar penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dalam budidaya padi dan jagung. Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam menerapkan GAP di lapangan.
Menurut Endro Cahyono salah seorang peserta FGD, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami petani. Kami bisa mendapatkan informasi teknologi baru dalam budidaya padi dan jagung yang bisa meningkatkan hasil produksi kami,”tuturnya.
FGD ini juga merupakan upaya untuk memperkuat kapasitas penerapan standar padi dan jagung. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Upaya Khusus (UPSUS) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.
Dengan terlaksananya FGD ini, diharapkan peserta dapat lebih memahami penerapan GAP dalam budidaya padi dan jagung serta menemukan solusi terhadap permasalahan sosial ekonomi yang ada dalam proses budidaya padi dan jagung. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas padi dan jagung serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Pacitan. (Red)