Surabaya (cokronews.com) —— Untuk memperkaya khasanah buku bacaan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. RI, menggelar Peluncuran Buku Cerita Anak Dwibahasa di Balai Riung Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (12/12/2023).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum dalam sambutannya mengatakan dalam kegiatan Peluncuran Buku Cerita Anak Dwibahasa ini, ada 110 Buku Cerita karya dari 85 Penulis berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Buku buku bacaan tersebut telah diterjemahkan dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jawa, Madura dan Using, sehingga dalam acara ini juga dihadiri sekaligus diserahkan Piagam Penghargaan kepada Penulis Buku juga Penerjemah, Penelaah dan Illustrator.
“Dalam peluncuran ini ada 110 judul cerita judul buku dan ini melalui proses yang sangat – sangat panjang dari awal tahun 2023 ini kami mengadakan seleksi terkait dengan penulis cerita, mereka menulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya,” terang Umi Kalsum.
Dipaparkan, buku buku yang diluncurkan ini buku cerita untuk anak-anak jenjang PAUD dan juga TK, jadi untuk memberikan bahan bacaan yang bermutu untuk anak-anak, karena mereka adalah generasi muda yang tentu mereka punya buku-buku yang cukup dan diharapkan mereka juga bisa berpikir kritis, diharapkan mereka menjadi generasi-generasi muda yang literatur. Dari segi jenisnya buku cerita ini berbasis pendekatan Science Technology Engineering and Mathematics (STEM). Kemudian yang unik dari buku ini adalah disampaikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia – Madura Bahasa Indonesia – Jawa dan Bahasa Indonesia Jawa dialek Using.
“Kami juga ingin melestarikan bahasa daerah selain kami mengembangkan literasi bahasa dan sastra, karena kita tahu bahwa bahasa daerah sekarang tidak diminati lagi, banyak generasi muda anak-anak kita yang mungkin malu menggunakan bahasa daerah sehingga kami punya komitmen yang kuat untuk melestarikan bahasa daerah,” paparnya.
Diuraikannya, buku- buku cerita untuk jenjang PAUD sampai SD ini, didesain ilustrasinya semenarik mungkin sehingga pihaknya juga melibatkan Illustrator setelah melalui tahapan seleksi. Hingga buku-buku cerita ini menarik minat untuk melihat dan membukanya meskipun anak tersebut belum bisa membaca.
Ditambahkan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur juga pihaknya mengharapkan kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait untuk bisa membantu memperbanyak cetakan buku mengingat dalam Kelompok Kepakaran Penerjemahan tidak bisa mencetak banyak buku, karena keterbatasan anggaran sebab untuk tagihan daring yaitu buku-buku digital, meskipun juga mencetak buku secara fisik tetapi hanya 20 buku untuk 1 judul buku.
“Kami menghimbau dinas-dinas terkait terutama Dinas Pendidikan juga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk berkolaborasi mencetak buku ini, kami membuka kesempatan untuk memperbanyak buku ini, kami akan memberikan damainya dan digitalnya untuk dicetak dan tentu nanti logo berdua, logo Kemendikbudristek dan logo instansi disertakan di sampul buku tersebut,” pungkasnya.
Acara Peluncuran Buku Cerita Anak Dwibahasa dihadiri kurang lebih 200 undangan dan dibuka oleh Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Iwa Lukmana, M.A secara daring dari Jakarta.