Lumajang (cokronews.com) — Komitmen memperluas akses pendidikan inklusif terus digaungkan oleh pemerintah daerah. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi peserta program Kejar Paket C dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sakinah. Kegiatan ini berlangsung di SMP Negeri 4 Lumajang, Rabu (6/8/2025).
Langkah ini menegaskan peran strategis TP-PKK dalam mendorong pemerataan pendidikan, khususnya bagi warga yang belum menyelesaikan pendidikan formal. Dewi Natalia hadir langsung memberikan motivasi kepada para peserta didik yang tengah mengikuti ANBK.
“Program Kejar Paket C adalah jembatan kedua bagi masyarakat yang terputus dari pendidikan formal. Saya mengapresiasi semangat para peserta yang kembali berjuang demi masa depan lebih baik,” ujar Dewi Natalia dalam sambutannya.
ANBK menjadi instrumen evaluasi sistem pendidikan nasional yang kini mencakup jalur pendidikan non-formal. Melalui pelibatan aktif PKBM, pemerintah mendorong terciptanya standar mutu pendidikan yang setara lintas jalur dan usia.
PKBM Sakinah, sebagai salah satu penyelenggara pendidikan kesetaraan di Lumajang, menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan mutu layanan belajar. Kepala PKBM Sakinah menyampaikan bahwa dukungan langsung dari TP-PKK memberikan dampak besar, baik secara moral bagi peserta didik, maupun operasional lembaga.
“Kehadiran Ibu Ketua TP-PKK bukan hanya memberikan semangat, tapi juga meneguhkan bahwa pendidikan non-formal adalah bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, TP-PKK Lumajang menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, lembaga pendidikan non-formal, dan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul secara inklusif dan berkelanjutan. Pendidikan kesetaraan dipandang sebagai bagian penting dari transformasi sosial menuju Indonesia Emas 2045.
Secara nasional, program Kejar Paket C tidak hanya menjawab kebutuhan pendidikan bagi masyarakat marginal, tetapi juga menjadi sarana peningkatan daya saing melalui pengakuan setara terhadap pendidikan alternatif. Pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek telah mengintegrasikan ANBK ke dalam sistem pendidikan non-formal untuk menjamin standar dan mutu pembelajaran yang berkesinambungan.
Kehadiran Ketua TP-PKK di tengah peserta ANBK juga menunjukkan bahwa penguatan kapasitas pendidikan tidak hanya bertumpu pada institusi teknis, tetapi memerlukan pendekatan holistik dari seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi perempuan.
Sebagai bagian dari gerakan nasional pemberdayaan keluarga, TP-PKK Kabupaten Lumajang juga mengusung misi inklusi sosial melalui pendidikan. Dengan mendekatkan layanan dan memanusiakan proses belajar, diharapkan peserta program kesetaraan tidak lagi merasa terpinggirkan.
Kegiatan ini menjadi salah satu contoh praktik baik (best practice) yang bisa direplikasi oleh daerah lain, dalam rangka memperkuat sistem pendidikan alternatif yang setara dan bermartabat.
Upaya TP-PKK Kabupaten Lumajang turut menegaskan bahwa tidak ada warga negara yang boleh tertinggal dari pendidikan, apapun latar belakang dan kesempatannya. Pendidikan adalah hak dasar yang harus dirawat secara kolektif sebagai fondasi masa depan bangsa.