Hadiri Dalam Peringatan Hari Amal Bhakti ke-78, Pj. Bupati Andriyanto Ikuti Khotmil Qur’an dan Doa Bersama

Pasuruan (cokronews.com) —– Dalam rangka memperingati hari Amal Bhakti ke-78, Selasa (2/1/2024) pagi Kemenag Kabupaten Pasuruan menggelar Khotmil Qur’an sekaligus doa bersama yang juga dihadiri oleh perwakilan Forkopimda hingga Kepala Pondok Pesantren se-Kabupaten Pasuruan baik secara langsung maupun daring.

Saat memberikan sambutan dan arahan PJ Bupati Pasuruan mengingatkan kembali kepada seluruh peserta Khotmil Qur’an untuk melakukan evaluasi dari tahun 2023. Selain itu evaluasi yang ditujukan kepada ASN terutama dari lingkup Kemenag Kabupaten Pasuruan agar melakukan sesuatu yang luar biasa pada tahun 2024 ini.

“Mari kita lakukan sesuatu yang luar biasa, capaian yang luar biasa maka kita harus berpikir yang luar biasa juga. Kita termasuk seorang yang merugi kalau tahun ini biasa-biasa saja,” katanya saat memberikan sambutan.

Diadakannya Khotmil Qur’an sekaligus doa bersama juga tidak lepas dalam upaya untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan dalam upaya mengukir prestasi, mempererat ukuwah islamiyah hingga mendukung pemerintah daerah dalam pembangunan dibidang keagamaan.

Selain itu kehadiran dari para pemimpin pondok pesantren juga menjadi berkah tersendiri karena pondok pesantren memiliki peran penting sebagai lembaga pendidikan islam yang membentuk generasi penerus dengan akhlak yang mulia serta pengetahuan agama yang kokoh.

“Kami sangat mengapresiasi upaya dari para pimpinan ponpes dalam menerapkan ajaran islam yang toleran dan moderat. Pondok pesantren memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai agama dan kebangsaan”, jelasnya.

Lebih lanjut PJ Andriyanto juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk terus berkolaborasi, bersinergi, bekerja sama dan berkontribusi dalam rangka menciptakan kondisi sosial yang harmonis dan damai.

Dalam momentum tersebut pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat terutama ASN di lingkungan Kemenag Kabupaten Pasuruan agar menjaga kondisifitas menjelang pemilu serta menjaga agar tidak terjadinya politik identitas terutama agama.

“Mari kita kawal pemilu ini dari potensi penggunaan politik identitas terutama identitas keagamaan. Kampanyekan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan politik identitas. Jadikan pemilihan umum sebagai agenda yang penuh riang gembira dan suka cita karena pesta demokrasi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *