BRIDa Jatim Gelar Sosialisasi – Evaluasi Pengukuran Indeks 2023

Surabaya. (Cokronews.com) – Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDa) Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi dan Evaluasi Pengukuran Indeks Tahun 2023 di Hotel Luminor Surabaya, Rabu (20/12)2023. Kegiatan ini diikuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim terkait serta Pejabat BRIDa / Bappeda Litbang dan Dinas Kominfo Kabupaten Kota di Jawa Timur. Kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Pengukuran Indeks ini meliputi Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD), dan Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah (IKKD), dengan menghadirkan narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional dan Kementerian Dalam Negeri RI.

Kepala BRIDa Jatim, Andriyanto dalam Sambutan Pembukaan Acara mengatakan kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Pengukuran Indeks ini penting dilakukan untuk mengetahui hasil pencapaian pengukuran indeks dan cara pengisian pengukurannya yang dilakukan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten Kota di Jatim. Ketiga Indeks ini IDSD, IPKD dan IKKD juga berkorelasi dengan penghargaan kepada Kepala Pemerintah Daerah.

“Bagaimana keuangan dan kepemimpinan kepala daerah sehingga kalau seandainya sebuah daerah dinyatakan bahwa IPKDnya itu bagus baik sekali maka bisa disimpulkan bahwa daerah tersebut di dalam pengelolaan keuangan itu sangat baik dan sehingga itu bisa membantu untuk mendapatkan predikat daerah Wajar Tanpa Pengecualian di sebuah daerah yang sudah berkali-kali diterima Jawa Timur dan Kabupaten Kota,” terang Andriyanto yang juga menjabat Pj. Bupati Pasuruan ini.

Dipaparkan bahwa penghargaan itu mencerminkan komitmen kepala daerah itu, seandainya bupati dan walikota mendapatkan Penghargaan Inovative Government Award (IGA) itu adalah indeksnya terinovatif berarti kepala daerahnya itu punya komitmen bahwa masyarakat dan OPDnya itu berinovasi. Selanjutnya penghargaan penghargaan tersebut juga menjadi spirit untuk meraih penghargaan yang lebih tinggi karena hal ini juga berkorelasi dengan anggaran yang mengikuti kegiatan. Penghargaan juga perwujudan kerja sama dari sinergitas dan kolaborasi menunjukkan bahwa Indeks Daya Saing Daerah di sebuah tempat itu tidak bisa berdiri sendiri kalau seandainya tidak ada kolaborasi.

“IGA kita ya Provinsi Jawa Timur terinovatif tetapi Indeks Inovasi Daerah kita turun dari tahun 2022 rangking 4 sekarang rangking 6, iya karena OPD tidak mendukung yang lainnya,” ungkapnya.

Dijelaskannya berbicara masalah indeks itu adalah berbicara masalah data dan data itu harus terkirim serta tersampaikan sehingga bisa berinteraksi dengan data tersebut bahkan bisa berkarya dengan data tersebut. (Kominfo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *