Harga Beras Sumbang Kenaikan Inflasi di Kabupaten Mojokerto

Mojokerto. (Cokronews.com) – Inflasi di Kabupaten Mojokerto pada September sebesar 0,32 persen. Angka itu meningkat dibandingkan angka Agustus sebesar 0,03 persen. Kenaikan dipengaruhi mahalnya harga beras di pasaran.
Sementara itu, Pemkot Mojokerto bakal mengajukan penambahan stok beras ke bulog menyusul kelangkaan jenis medium di pasaran.

Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, mengatakan, dari indeks harga konsumen (IHK) di Kabupaten Mojokerto secara month to month (m-to-m) inflasi pada September alami kenaikan dari Agustus.

Jika Agustus sebesar 0,03 persen, pada September menjadi 0,32 persen. ’’Jadi ada kenaikan inflasi sebesar 0,29 persen di bulan September,’’ ungkapnya. Angka inflasi ini melampaui nasional yang hanya di angka 0,19 persen. Namun sama dengan inflasi di Jawa Timur sebesar 0,32 persen.

Sesuai data, naiknya inflasi di bumi Majapahit, dipengaruhi kontribusi dari naiknya harga besar di pasaran.

Bahkan, terkereknya harga kebutuhan pokok itu terjadi dari tingkat petani dan penggilingan.

Tak urung, kondisi itu juga dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa lainnya.

’’Selain itu juga, fenomena el Nino diperkirakan secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap harga barang dan jasa terutama bidang petanian,’’ tegasnya.

Sementara itu, laju inflasi tahun kalender kumulatif di Kabupaten Mojokerto sebesar 2,47 persen. Sedangkan laju inflasi Year on Year (YoY) sebesar 2,96 persen.Kelompok komoditas yang memberikan andil inflasi juga ada pakaian dan alas kaki; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Lalu, ada kelompok kesehatan, rekreasi, olahraga, budaya, dan pendidikan.

Bambang menegaskan, bergejolaknya harga membuat Pemkab Mojokerto harus melakukan upaya intervensi. Di antaranya, operasi pasar, konsisten melaksanakan kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga.

Sebaliknya, komoditas penghambat inflasi, tertinggi diakibatkan karena turunnya harga telur ayam ras yang diakibatkan turunnya kemampuan daya beli. ’’Turunnya harga beli itu diakibatkan tingginya harga beras yang menyebabkan adanya sisi prioritas dalam pengadaan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan penting harian,’’ jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *