Polsek Ngadiluwih ” Digruduk” Ribuan Warga Perguruan PSHT Meminta Segera Ditangkap Pelaku Penyerangan

Kediri. (Cokronews.com) – Keresahan sekelompak warga Ngadiluwih mulai dirasakan ketika lambannya penanganan anggota Polsek Ngadiluwih menangkap teror orang dengan membawa sajam pada 31 Desember 2022 yang lalu.

Polsek Ngadiluwih ” Digruduk” ribuan Warga PSHT dari berbagai wilayah meminta segera ditangkap pelaku penyerangan oleh orang tidak dikenal sambil membawa sajam sudah dua kali dilakukan massa.

Nugroho Setyo Wibowo, S.T., M. T akrab panggilan dengan Kang Mas Nunung selaku Ketua 2 PSHT Terate Kabupaten Kediri, saat dikonfirmasi di Halaman Mapolsek Ngadiluwih pada Rabu malam, 4 Januari 2023, sebenarnya telah berusaha maksimal.

“Kami langsung berkoordinasi hingga melibatkan pengurus dari luar daerah agar massa tidak datang. Kami hanya berharap dalam menyampaikan aspirasi dengan tertib dan santun. Dengan tetap menjaga nama baik perguruan,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho melalui Kasat Reskim AKP Rizkika Athmada SH. MH mengatakan sudah mengamankan delapan orang lebih untuk dimintai keterangan.

” Delapan orang telah diamankan, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka, tiga tersangka ini anak-anak dan dua tersangka adalah dewasa. Kasus ini bermula ketika warga PSHT berlatih, didatangi sekelompok orang tidak dikenal dan membawa kain kafan dari warga. Dan akhirnya terjadilah perselihan ini semakin panjang hingga dua kali massa datang Ke Mapolsek Ngadiluwih.” tegas AKP Rizkika Athmada SH. MH.

BACA JUGA ; Sinergitas TNI Polri Membersihkan Puing-puing Rumah Pasca Kebakaran

Akhir Kristiono AMd. SH. selaku Kepala Forum Kader Bela Negara Kediri Raya menyayangkan kejadian ini justru merugikan nama baik Perguruan pencak silat PSHT.

” Warga sekitar sangat ketakutan, merasa tidak nyaman dan tidak aman dengan datangnya gelombang ribuan massa warga PSHT yang merusak rumah dan kendaraan. Namun demikian saya menghimbau terus kawal perkara ini dan biarkan Kepolisian yang berproses hukum tetap berjalan. Usut tuntas biarkan hukum yang memutuskan kebenarannya. ” ucap Akhir Kristiono AMd. SH.

Dikatakannya apreasi yang tinggi atas kekompakkan rasa persaudaraan ribuan warga PSHT yang hadir malam itu menjadi hal yang perlu diacungi jempol. Datang dari beberapa wilayah Jawa Timur untuk memperjuangkan kebenaran hakiki yang harus dibela demi martabat dan harga diri Perguruan PSHT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *