Kediri (cokronews.com) — Pada forum diskusi yang diselenggarakan di Aula PSDKU Polinema Kediri, Ismirani Saputri selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri hadir sebagai narasumber diskusi ini (19/07).
“Kalau kita bicara tentang kepemimpinan perempuan begitu, perempuan ini bukan hanya representasi tentang gender. Tapi kalau dari kami, ini adalah kekuatan untuk menjaga integritas di tengah tantangan yang sekarang begitu kompleks,” ujar Ismirani.
Ismirani Saputri menjelaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% sebagai Kepala Kantor dari Sabang sampai Merauke. Hal ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, khususnya pada Pasal 177 dan Pasal 274, yang mengatur persyaratan daftar bakal calon anggota legislatif, dimana partai politik diwajibkan untuk menyertakan paling sedikit 30% keterwakilan perempuan di setiap daerah pemilihan.
“Nah kerennya perempuan lagi itu kita impactful to other women. Mungkin kalau laki-laki berhasil itu laki-laki yang lainnya ‘ah biasa itu’. Tapi kalau perempuan yang berhasil dan bisa berdiri di depan, perempuan yang lainnya tuh serasa mendapatkan dukungan yang luar biasa,” ucapnya.
Ismirani juga menyampaikan bahwa kepemimpinan perempuan bukan soal kesetaraan gender, tapi bagaimana seorang perempuan bisa berdiri beriringan dengan laki-laki. Ismirani Saputri memberikan contoh yaitu Walikota Kediri Vinanda Prameswati atau yang akrab disapa Mbak Wali, yang juga hadir sebagai narasumber forum diskusi ini. Ismirani memuji Mbak Wali yang menjadi sosok pemimpin perempuan yang luar biasa. (Tania)
