Om Zein : Nonton Vidio harus tuntas biar tidak gagal faham itu bantuan untuk Orang tua Murid yang dititipkan ke pelaku penyeleweng dana PIP

Purwakarta (cokronews.com)— Viralnya spekulasi-spekulasi tanggapan masyarakat di media sosial mengenai langkah Om Zein Bupati Purwakarta dalam menyikapi persoalan dugaan penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di klarifikasi oleh om zein.

Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein menegaskan bahwa bantuan yang diberikannya untuk orang tua siswa yang dititipkan melalui pelaku, bukan ditujukan kepada pelaku yang diduga menyelewengkan dana tersebut.

Selain itu, kata Om Zein, bantuan tersebut juga menyelamatkan kondisi psikologis oknum operator sekolah akibat ulahnya yang diduga menyalahgunakan dana PIP.

“Saya bantu bukan karena membela si pelaku, tapi bantuan itu diberikan untuk orang tua siswa yang tidak mampu, bantuan itu Om Zein titipkan ke pelaku yang disaksikan oleh jajaran Disdik juga Kepsek,” kata om Zein kepada awak media

Selain itu, lanjut om zein, bantuan tersebut juga menyelamatkan kondisi psikologis oknum operator sekolah akibat ulahnya yang diduga menyalahgunakan dana PIP.

“Nah, dia (pelaku) ini sampai depresi dan berniat menyakiti diri sendiri karena tidak kuat menahan tekanan,” ucap Om Zein.

Om Zein menyayangkan banyaknya pihak yang membuat narasi yang dipelintir dan dipotong-potong dari video klarifikasinya di media sosial.

“Jika masyarakat menonton secara utuh, maka akan terlihat bahwa dirinya tidak pernah menoleransi tindakan menyimpang, termasuk yang dilakukan oleh oknum berinisial N, makanya kalo nonton vidionya yang tuntas biar gak gagal faham,” tegasnya.

Om Zein menambahkan, bantuan yang diberikan tidak serta-merta menghapus sanksi administrasi maupun unsur pidana yang melekat pada pelaku.

“Pemberian bantuan tersebut tidak berarti menghapus pelanggaran. Sanksi tetap dijalankan, dan unsur pidananya tetap diproses. Kami tegas soal itu,” tandasnya.

“N sudah kami berhentikan dari pekerjaannya sebagai operator di sekolah. Gajinya kecil, sekitar Rp800 ribu, tapi sayangnya ada tindakan yang membuat dana siswa tidak tersalurkan sebagaimana mestinya. Ia mengaku terpaksa meminjam uang dari sana-sini, bahkan dari saudaranya di Arab Saudi, untuk mengembalikan dana tersebut,” sambung Om Zein

Om Zein berharap klarifikasi ini bisa mengakhiri spekulasi dan asumsi keliru yang berkembang di masyarakat, serta menjadi pembelajaran bersama untuk lebih peduli terhadap transparansi pengelolaan dana pendidikan di masa mendatang. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *