Kediri (cokronews.com) — Pengecekan kesehatan warga isolasi mandiri (isoman) di Kota Kediri terus dilakukan secara rutin dengan mendatangi rumah warga. Pengecekan berkala ini dilakukan untuk memastikan kondisi warga isoman, menyusul terjadinya beberapa kasus warga yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri. Salah satu tanda vital yang dipantau yaitu tingkat saturasi oksigen menggunakan oximeter yang tersedia di tiap kelurahan.
Dengan pemantauan ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap bisa menekan kasus warga isoman tidak tertolong. Penugasan kepada petugas PPKM Mikro ini juga untuk mengurangi beban tenaga kesehatan di Puskesmas.
“Puskesmas itu garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Jadi mereka difokuskan pada vaksinasi, testing, tracing serta pelayanan. Pemantauan secara rutin dilakukan satgas PPKM. Paling tidak, dengan langkah ini kalau ada indikasi memburuk dapat segera dilakukan tindakan dan diharapkan tidak terjadi lagi kematian mendadak saat isolasi,” ujar Mas Abu.

Seperti pada hari Sabtu (17/07) pagi, tim Posko PPKM Burengan mengecek langsung kondisi warga isoman di rumah. Terdapat 15 rumah yang dikunjungi pada kesempatan tersebut.
Setiap hari tim Posko PPKM Burengan ini keliling mendatangi rumah warga yang terpapar dan kelompok rentan. Tim ini dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) berupa handgloves, masker, faceshield, dan dibekali oximeter dan desinfektan untuk sterilisasi setelah melakukan pengecekan.
Satu per satu rumah warga didatangi tanpa kontak langsung. Melalui celah pagar rumah, Oximeter dijulurkan masuk ke rumah dengan diberi tambahan tongkat.
Lurah Burengan, Adi Sutrisno, menambahkan, Tim Posko PPKM Burengan juga menyiapkan lembar pemeriksaan kesehatan. Nantinya warga yang isoman mengisi lembaran tersebut sesuai kondisi ketika pengecekan, dan melaporkannya ke RT melalui foto. Lalu selanjutnya informasi diteruskan ke tim PPKM Mikro Kelurahan dan puskesmas wilayah.