Surabaya, (cokronews.com) —– Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Jawa Timur memulai demo dengan tema ‘KEMBALIKAN TENTARA KE BARAK’ di depan gedung Grahadi, Surabaya pada 24 Maret 2025, pukul 13:22.
Mahasiswa yang berorasi menolak pengesahan RUU TNI dan meminta Khofifah selaku Gubernur Jatim untuk keluar menemui mereka dijalanan. Informasi yang didapatkan melalui kepolisian mengatakan Khofifah sedang ada kunjungan ke luar Surabaya. Mahasiswa memutuskan untuk menunggu, namun kesabaran mereka berubah menjadi kecurigaan terhadap Gubernur Jatim lantaran terlalu lama menunggu.
Korlap BEMNUS Jatim Helmy Ferdiansyah mengatakan aksi penolakan RUU TNI dipicu karena ada video pembahasan RUU tersebut yang dilakukan secara tertutup di Jakarta.
“Kesannya tertutup yang membuat prasangka kami (mahasiswa) UU ini ada yang ditutupi. Dan yang kita takutkan juga dwifungsi ABRI diterapkan kembali, ” kata Helmy kepada wartawan.

Helmy juga mengkritik Mayor Teddy yang awalnya hanya ajudan Presiden Prabowo, naik jabatan menjadi Sekretaris Menteri. Kenaikan jabatan tersebut juga telah melanggar sumpah prajurit dan hal lainnya.
“Realitanya Mayor Teddy sendiri masih belum turun (mengundurkan diri) dari jabatannya sebagai prajurit dan baru dipromosikan pangkatnya menjadi Sekretaris, lanjutnya.
Ia juga menambahkan, harusnya Presiden Prabowo bisa memerintahkan Mayor Teddy untuk mundur dari jabatannya sebagai prajurit apabila memang tidak ada orang lain yang bisa dipercaya selain dia.
“Harusnya bisa mempunyai rencana yang lebih matang lagi apabila memang tidak ada orang yang bisa dipercaya lagi, ” imbuhnya.
Adapun tuntutan mahasiswa sebagai berikut :
1) Tolak RUU TNI
2) Tolak dwifungsi militer
3) Tarik militer dari jabatan sipil dan kembalikan ke barak
4) Reformasi institusi TNI
5) Bubarkan komando teritorial
6) kusut tuntas korupsi dan pelanggaran HAM yang dilakukan militer
7) Akhiri Rezim Fasis

Pukul 17:19 kondisi demo mulai ricuh ketika mahasiswa ada mau ditangkap oleh OTK yang diduga Intel di area belakang taman apsari. Alhasil, mahasiswa menyerang 2 orang yang diduga Intel dan 3 orang mahasiswa ditangkap.
Akun YLBHI Surabaya merilis 25 orang dibawa Polrestabes Surabaya, dan telah di bebaskan pada (25/3/2025) dini hadi 03:39″
[faizD]